Mohon tunggu...
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc
Ir. Herson, Dipl.I.S., M.Sc Mohon Tunggu... Kepala Biro Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah -

Aparatur Sipil Negara, Provinsi Kalimantan Tengah, anak suku Dayak Ngaju.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hujan Duit … Solusi Kabut Asap?

12 Oktober 2015   18:16 Diperbarui: 12 Oktober 2015   20:07 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maksud Tulisan ini hanya membuka wacana cara penanggulangan kabut asap yang terjadi seperti menambah musim di Indonesia yang biasanya cuma 2, menjadi 3 musim, yaitu musim hujan, musim kemarau dan musim asap. Orang yang terpapar asap berbulan-bulan tak banyak yang diharapkan dari mereka karena lingkungan yang amat membatasi gerak langkah mereka. Mereka tak mungkin diharapkan menjadi superman yang sanggup membiayai, melengkapi alat, memobilisasi massa dan lainya untuk memadamkan api yang amat luas cakupan areanya jauh dari gapaian kehebatan manusia.

Disampaikan secara ringkas termasuk beberapa pengalaman lapangan di Kalimantan Tengah, juga beragam cara penanganannya, disertai kendala dan hambatannya sebagai upaya membuka menggugah daya pikir nalar manusia yang sudah mampu pergi ke Bulan dan banyak penciptaan hebat, yang perduli untuk memikirkan solusinya, bahkan kalau bisa memberi solusi yang paling jitu.

A. Pemanfaatan Air Tanah di Kalimantan Tengah

A.1. Masalah Blocking Canal.

DR. Suwido H. Limin, M.Si (SHL) ahli lahan gambut, perintah GALI KANAL (Kalteng Pos / Tabengan 25 Sep15), hendaknya tak langsung ditelan jadikan proyek. Jangan buka PLG Proyek Lahan Gambut Jilid 2. Tugas kita seharusnya memulihkan ekosistem gambut yg terdegradasi dan cepat mengering akibat pembangunan Kanal Berlebih PLG Sejuta Hektar yg gagal menjadi sentra penghasil beras, tapi justeru menghasilkan asap. Kanal, akan alirkan air keluar dari ekosistem gambut, shg muka air tanah gambut sangat dalam pd msm kemarau, pd titik tertentu (kubah) mencapai 200cm. Pengaruh blocking canal yg dibuat 2005, muka air tanah diukur pd bulan yg sama tahun berbeda, naik bervariasi antara 9-151cm tergantung letak titik pengukuran. Data terbaru (Sep '15), lapisan gambut terbakar selama 67,5 jam, lapisan hilang 54cm, 57cm, 62cm (Ketebalan gambut pd titik tersebut 313cm, muka air tanah 209cm). Mari kita kaji dulu, sebelum terlanjur keliru. Tks. Suwido Limin. CIMTROP Palangka Raya.

A.2. Pengeboran Air Tanah.

Air tanah khususnya di Kalimantan Tengah masih cukup tersedia karena tak ada pemakaian industri.
SHL. Saya dengan TSA Tim Serbu Api Kalteng perlu belajar dan berlatih keras, agar bisa kerja seperti Tim lainnya. Kenapa? Dalam acara ILC (Indonesia Lawyer Club) dg topik kebakaran, ada peserta yang menyatakan, padamkan 1 ha cukup SETENGAH jam. Di media cetak, 3 hari 17 orang mampu padamkan 150 ha. Sedangkan TSA, padamkan dgn sistem menyapu atau membasahi seluruh bidang seluas 4,0 ha, 16 orang kerja diujung nozzle, memerlukan waktu 4 hari di lokasi dgn total waktu semprot 101,5 jam dengan total air 730.800 liter (hitungan dgn debit 2,0 l/detik, walaupun nozzle tertentu 2,5 - 2,7 l/detik). Saya teringat Keynote Speaker dalam Seminar Gambut Internasional di Bogor, yang laporkan telah berhasil hijaukan ratusan ribu hingga jutaan ha. Saya tanya, kalau hanya tumbuh 1 pohon dari yg ditanam 500-1000 phn/ha, apa dibilang satu hektar? Beliau tak bisa jelaskan. Tks. SHL.(09.10.15).
1)Di Tbg Nusa Jl. Mahir Mahar km 33, tgl 29 Sep - 2 Okt pk 01.40, buat 2 sumur bor dan 1 bak air serta gunakan 1 sumur bor masyarakat. Total waktu penyiraman selama 4 hari (3, 3, 3, 1 nozzle) 113 jam. Total air yang disiram 813.600 liter. Luas yang dipadam total kl 3,5 ha.
2)Di Bundaran Burung Jl. Adonis Samad, 2 Okt pk 02.15 s/d 6 Okt pk 09.00. membuat 2 sumur bor dan gunakan air parit. Total waktu penyiraman selama 4 hari (5, 2, 3, 1 nozzle) 101,5 jam. Total air 738.800 liter luas kl 4 ha.
3)Di Jl. Lingkar Dalam. Mulai 6 Okt pk 10.15, diperkirakan 2-3 hari lagi masih kerja menyapu bara atau api dibawah tanah (ground fire). Hari ini Jum'at 9 Okt Kadisbun Prov dan Ka. BPBD Prov menyaksikan langsung cara kerja TSA di lapangan (Lingkar Dalam) dan memberi bantuan. Tks. SHL (09.10.15).

A.3. Hujan Buatan (HB).

HB amat tergantung dengan kehadiran awan dan arah angin, selama tak ada awan colomunimbus (CB) dan arah angin yang tepat, maka hujan ini tak bisa direkayasa. Kemarau itu identik dengan nihilnya awan CB dan arah angin yang cenderung statik.

A.4. Pengboman Air.

Memanfaatkan Pesawat, yaitu terkendala ketersediaan sarana / prasarana pesawat, manajemen operasi, tenaga, waktu, biaya dan kondisi alam yang berasap tentu saja sulit ditembus oleh pilot, karena untuk mengebom target dengan air butuh ketinggian yang tepat dan volume air yang signifikan. Di samping itu sumber air jarang tersedia dekat pada musim kemarau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun