Mohon tunggu...
hersinta suroso
hersinta suroso Mohon Tunggu... Ilmuwan - A researcher on internet and disability issues.

A communication lecturer and a writer in progress, an avid book reader and music fans, a proud mum of a neurodivergent.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jenuh Dengan Kerjaan Kantor? Ini Triknya!

29 Maret 2014   21:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai liburan long weekend dua hari mendatang, terbayang sudah rutinitas tumpukan kerjaan di kantor. Bagaimana caranya memupuk semangat bekerja? Beberapa tips berikut mungkin bisa membantu.

Semua orang perlu liburan. Untuk sekedar refreshing, mendapat suntikan enerji baru, sehingga semangat tetap terpompa di kantor. Namun, bagaimana ceritanya jika setelah liburan, motivasi masih menyurut untuk bekerja?

Beberapa teman yang 'kecemplung' dalam rutinitas yang sama selama 9, 10 tahun, mulai mengeluhkan hal ini. Ada yang bertanya-tanya, apakah sudah waktunya untuk pensiun dini (tapi apa daya masih butuh duit!) mencoba sesuatu yang baru, atau hanya sekedar kejenuhan biasa?

Jika hanya sekedar kejenuhan biasa, ada teman yang menyiasatinya dengan tidur. Yup, mencuri waktu demi quick nap barang 15-20 menit di sela istirahat kerja, bisa jadi solusi jitu. Seorang teman yang juga berprofesi sebagai dosen kerap membuking sofa empuk di ruangan pengajar untuk 'bobok kilat' ini. Begitu bel masuk kelas berbunyi, ia langsung ngulet bangkit dengan tampang segar untuk mengajar. Saatnya mencerdaskan anak bangsa!

Beberapa teman perempuan, gemar menghias meja kerjanya dengan foto-foto keluarga, suami dan anak-anak, serta beragam foto selfie bersama geng pertemanan. Kalau suntuk, lihat suami dan anak-anak, jadi semangat. Belum cukup, ada seorang sahabat perempuan yang niat banget memajang beragam miniatur makanan koleksi favoritnya di samping tumpukan kertas kerja. "Biar ndak bosan, kalo suntuk, ngeliat makanan imut ini jadi hepi," katanya.

Trik berikutnya saya amati dari kolega yang lain, yang doyan menyetok aneka ragam cemilan di mejanya. Mulai dari cokelat wafer, biskuit-biskuit dengan topping krim manis, aneka keripik, sampai pop-mie pun tersedia lengkap! Alhasil, mejanya jadi tempat persinggahan favorit bagi kami semua. Obat pengusir jenuh paling ampuh? "Asupan MSG alias potato chips rasa keju, pas deadline, jadi penenang yang menyenangkan," imbuhnya. Hati-hati berat badan melonjak ya, kalau keseringan menerapkan tips ini :-)

Seorang teman lain punya trik yang tak kalah jitu. "Gue biasanya ambil waktu 15 menit di sela kerjaan, untuk melakukan apa yang gue suka. Nge-twit, browsing online shop, nonton video lucu-lucu di YouTube." Hmmm, boleh juga idenya. Asal jangan keseringan melakukan hal yang lain, kerjaan gak kelar ya :-)

Beberapa trik lain, berdasarkan pengamatan saya, juga sering dilakukan rekan sekerja. Entah ngider ke pantry atau nenangga ke meja kawan sebelah, untuk (apalagi kalau bukan) cari makanan, sembari bergosip ceria. Ada juga yang suka membuka tirai blind lebar-lebar, agar mejanya terang-benderang disinari matahari pagi dan "gak suntuk lihat layar komputer melulu". Salah satu trik ampuh lainnya? Buat target sebulan sekali, misalnya di penghujung bulan, boleh deh beli blazer keren yang diincar, atau kulineran di tempat nongkrong baru yang wajib dicoba. Atau, nabung buat seseruan liburan wiken di luar kota.

Masih jenuh juga setelah menerapkan trik-trik tadi? Mungkin sudah waktunya Anda mencoba sesuatu yang baru. Kerjaan baru mungkin? Sesuatu yang selama ini jadi hobi, dan bisa mendatangkan uang? It's never too late to start :-)

Atau, ambil sabbatical leave alias cuti di luar tanggungan, dan backpackeran ke luar negeri, menjelajahi tempat-tempat yang selama ini cuma dalam mimpi. Tapi nabung dulu tentunya ya!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun