Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, karena tanpa air, tidak ada kehidupan. Setiap aspek kehidupan, mulai dari konsumsi sehari-hari, sanitasi, hingga pertanian dan industri, bergantung pada air yang bersih dan cukup. Tanpa air yang cukup, kesehatan masyarakat dapat terganggu, keberlanjutan ekosistem juga sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu dan pemerintah untuk memelihara kelestarian sumber daya air dan melokasikan pembagian air yang merata, agar setiap lapisan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan airnya dengan aman dan berkualitas. Air PDAM merupakan salah satu sumber utama penyediaan air bagi masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Pelayanan PDAM bertujuan untuk menyediakan air bersih untuk dikonsumsi dan kualitas yang baik, namun masih banyak yang mengeluhkan masalah seperti air yang tidak mengalir stabil. Hal ini umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti kerusakan infrastruktur, pertumbuhan penduduk yang cepat dan iklim yang mempengaruhi sumber daya air.
Kualitas air PDAM di Kota Samarinda sering kali menjadi keluhan warga, terutama saat terjadi gangguan kebocoran pipa atau air mati. Meskipun PDAM Samarinda berusaha meningkatkan kualitas dan distribusi air, ada beberapa daerah yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pasokan air bersih, dengan laporan tentang turunnya tekanan air atau air yang tidak mengalir selama berhari-hari. Ketidakstabilan pasokan air ini sering kali dipicu oleh faktor cuaca ekstrem, yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air yang tersedia. Selain itu, pesatnya pertumbuhan penduduk dan berkembangnya kawasan pemukiman baru seringkali tidak diimbangi dengan berkembangnya sistem penyediaan air bersih yang memadai. Prasarana yang tidak cukup, seperti sistem saluran pembuangan dan penyediaan air bersih yang tidak merata, semakin memperburuk keadaan. Pencemaran sungai yang terjadi di wilayah sekitar kota, terutama akibat limbah industri dan domestik, juga menurunkan kualitas air yang tersedia.
Permasalahan distribusi air yang tidak merata ini berdampak pada kehidupan sehari-hari warga, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti air untuk mandi, mencuci dan ketergantungan pada air dari sumur atau sumber air meningkatkan beban ekonomi bagi warga yang tidak mampu membeli air minum secara berkelanjutan. Selain itu, sanitasi yang buruk akibat kekurangan air juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang berhubungan dengan air, seperti diare dan penyakit.
Oleh karena itu, pemerintah kota perlu meningkatkan infrastruktur distribusi air bersih dengan segera mengganti pipa-pipa yang bocor atau sudah tua yang sudah dilakukan di beberapa titik di daerah yang memerlukan untuk dilakukannya relokasi pipa drainase serta melakukan perawatan berkala untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Perbaikan jaringan distribusi air ini sangat penting untuk memastikan aliran air bersih sampai ke seluruh wilayah, termasuk daerah pinggiran yang selama ini kekurangan pasokan.
Pemerintah kota perlu memperbaharui dan meningkatkan infrastruktur distribusi air bersih dengan segera mengganti pipa-pipa yang bocor atau sudah tua, serta melakukan perawatan berkala untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Perbaikan jaringan distribusi air ini sangat penting untuk memastikan aliran air bersih sampai ke seluruh wilayah, termasuk daerah pinggiran yang selama ini kekurangan pasokan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masalah manajemen air di Samarinda dapat teratasi dan warga kota ini dapat menikmati pasokan air bersih yang lancar dan berkualitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H