Nuansa alam yang dihadirkan Kitaro juga mengingatkan saya pada salah satu sastrawan Indonesia. Saya mengaguminya karena deskripsi alamnya sangat kuat. Jika membaca karya-karya sastranya saya serasa dibawa ke alam pedesaan, dengan penggambaran detail lewat pilihan katanya.
Dia adalah Ahmad Tohari. Karya fenomenalnya adalah trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dinihari, dan Jentera Bianglala. Masih banyak novelnya yang keren, seperti Bekisar Merah, juga cerpen-cerpennya yang banyak menghiasi media massa maupun dalam bentuk buku kumpulan cerpen.
Saya tidak akan menuliskannya secara lengkap tentang Ahmad Tohari, namun setidaknya seperti halnya Kitaro, sama-sama menghadirkan nuansa alam dalam karya-karya mereka.
Hal yang ingin saya sampaikan hanya sederhana saja, inspirasi bisa membuat orang yang lelah menjadi bergairah; membuat orang yang bersedih menjadi ceria, dan mampu mengembalikan konsentrasi orang-orang yang sedang banyak pikiran, menjadi fokus kepada satu tujuan.
Inspirasi sore tadi dari Kitaro, terutama lewat lagu tanpa kata-kata atau instrumentalia, mampu membuat saya bisa menyelesaikan pekerjaan hari ini dengan baik. Bahkan, sebelum beristirahat pun saya dapat menuliskan artikel sangat sederhana ini. Diawali dari mengantuk di sore hari menjadi kuat hingga saat saya menuliskan ini.
Itulah energi inspirasi dan motivasi, yang sangat saya suka. Maka menulis bertema inspirasi sekaligus motivasi menjadi hobi saya; untuk menggairahkan hidup diri sendiri juga untuk membangkitkan semangat orang lain yang sedang lelah, sedih, stres, hingga frustrasi.
Sudahkah Anda menginspirasi orang lain hari ini?
Selamat berkarya, tetap semangat, salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H