Untuk mempermudah pembaca mencernanya, saya menuliskannya dalam poin-poin, seperti naskah yang saya tulis ini. Setiap poin berisi kiat atau petunjuk praktis, mudah dipahami, namun disampaikan secara terperinci dan jelas. Orang sering juga mengatakan, perhatikan aspek kedalaman isi naskah.
Nah, kiat-kiat atau tips yang saya sampaikan harus mendalam, tidak hanya permukaannya saja, meski dituangkan dalam artikel pendek. Rincian demi rincian itulah yang mudah memikat hati pembaca, termasuk redaksi Kompasiana yang menjadi penentu apakah artikel bisa masuk menjadi artikel utama atau tidak.
3. Masukkan pengalaman pribadi sebagai pembeda
Hal yang juga penting adalah pengalaman pribadi. Sebagai penulis, saya menyadari betul bahwa aspek kebaruan suatu naskah itu sangat penting. Di dunia perbukuan saya sudah sangat akrab dengan hal ini. Jika saya mengirimkan naskah yang isinya sama dengan penulis lain maka penerbit akan menolaknya.
Belajar dari hal ini, saya harus menulis artikel yang ada bedanya dengan tulisan lain yang sangat mungkin sudah pernah ada di Kompasiana. Kiat mudah mengerjakan pekerjaan yang sulit, misalnya, mungkin sudah pernah ditulis oleh penulis lainnya. Namun, saya menghadirkan tulisan yang berbeda, karena memasukkan unsur pengalaman pribadi.
Apalagi dunia blog merupakan dunia rumpian hangat bermanfaat, yang disampaikan lewat tulisan. Menuliskan pengalaman pribadi akan lebih mudah memikat pembaca karena adanya aspek kedekatan, menjadi bahan rumpian, obrolan, meski lewat tulisan atau artikel sederhana. Jadi, jangan sepelekan pengalaman pribadi Anda karena itu bisa membantu Anda untuk menembus Artikel Utama.
4. Fokus dan jangan tergesa-gesa menuliskannya
Menulis artikel dengan target Artikel Utama bagi saya terasa beda dalam prosesnya. Biasanya, saya menulis dengan cepat, sekitar 15 menit selesai. Namun, ketika ingin bermimpi atau berharap menembus artikel utama, saya lebih fokus menulis dan tidak terburu-buru. Ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan ketika saya tidak punya target untuk masuk ke artikel utama.
Bahkan, dari yang biasanya menulis sambil mendengarkan musik, saya tidak melakukannya. Hening saja tanpa diiringi lagu yang menjadi kesukaan saya. Cara itu membuat saya lebih fokus menulis dan yang juga penting, tidak terburu-buru menyelesaikan tulisannya. Cobalah fokus dan tidak tergesa-gesa dalam berkarya maka hasilnya pun akan beda.
5. Miliki target: Artikel Utama!
Di dunia kerja, target itu penting. Aliran pekerjaan dari suatu tim kerja akan punya gereget lebih hebat jika dipatok target tertentu, dan harus tercapai! Jika tidak tercapai maka akan sulitlah kehidupan suatu perusahaan, termasuk terkena risiko kerugian. Dengan target maka perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bisa lebih terarah.