Suatu sore, beberapa hari lalu, saya mengetik naskah di meja belajar anak saya. Di samping laptop masih bertumpuk kertas-kertas tugas kuliah yang belum dirapikan. Salah satu kertas HVS putih itu bertuliskan "Praktikum Kimia Dasar 1".
Sejenak saya terdiam, terharu, karena tidak menyangka anak saya bisa kuliah. Bahkan, bisa masuk perguruan tinggi negeri tanpa tes, mengambil Jurusan Fisika, Fakultas MIPA. Sebuah ilmu yang akan digeluti anak saya dan sangat jauh dari minat dan kemampuan otak saya.
Beberapa waktu sebelumnya saya ragu apakah saya bisa memberikan bekal pendidikan setinggi mungkin, termasuk sampai jenjang perguruan tinggi. Saya yakin inilah yang dimaksud dengan ungkapan, "Setiap anak punya rezekinya masing-masing." Jika memang sudah rezekinya berarti memang anak saya bisa kuliah.
Saya pun teringat kata-kata salah satu motivator, beberapa tahun silam, ketika saya mengikuti sebuah sesi pertemuan penulis; dan di dalamnya ada satu acara talkshow yang menghadirkan seorang motivator. Kata-kata tersebut kira-kira begini bunyinya: "Bapak dan Ibu jangan ragu untuk membekali anak dengan pendidikan setinggi mungkin. Jangan takut tidak punya biaya. Setiap anak punya rezekinya masing-masing."
Beberapa paragraf pembuka di atas akan saya alirkan untuk menuliskan artikel pendek ini, tentang apa saja sih bekal terbaik untuk anak agar sukses di masa depan? Setidaknya ini yang dapat saya tuliskan, tentu dari sudut pandang pribadi saya.
1. Kasih sayang yang tak ada batasnya
Orang tua mana yang tidak menyayangi anak-anaknya? Sebagai orang tua, Anda tentu memberikan kasih sayang, cinta kasih, dan perhatian tulus kepada anak setiap hari. Demikian pun saya. Memberikan kasih sayang yang tak ada batasnya kepada anak merupakan kebahagiaan tersendiri, tak mungkin dapat disampaikan semuanya lewat kata-kata.
Sebuah film, judulnya Wonder, baru saya tonton Jumat (20/10) pagi ini. Film ini mengisahkan anak laki-laki yang mengalami kelainan pada wajahnya sejak lahir. Wajah yang tak menarik dan kemudian mendapatkan banyak hinaan, ejekan, atau perundungan (bully) dari teman-teman sekolahnya. Namun, ayah bundanya, yang diperankan Julia Roberts dan Owen Wilson, memberikan kasih sayang tanpa batas. Pada akhirnya sang anak yang sering di-bully bisa meraih kesuksesan, menjadi anak hebat dan menginspirasi di sekolahnya.
Kasih sayang tak ada batas itulah yang harus tertanam dalam diri saya agar anak-anak dapat merasakan cinta kasih dalam hidupnya. Cinta kasih inilah yang akan menginspirasi dan menjadi bekal anak-anak sehingga mereka dapat menuntut ilmu dengan lebih menyenangkan. Sukses di masa depan pun akan lebih mudah diraih jika anak-anak mendapatkan cinta terhebat dari ayah bundanya.
2. Bekali ilmu dengan cara yang menyenangkan