Mohon tunggu...
Rahmat HerryPrasetyo
Rahmat HerryPrasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Penulis lepas dan editor freelance.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penulis Menulis untuk Penulis, Apa Menariknya?

1 September 2020   18:12 Diperbarui: 1 September 2020   18:10 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas tanpa jeda atau waktu istirahat sejenak akan terasa membosankan. Aktivitas yang terus-menerus berada dalam alam serius, sulit, dan berbelit-belit juga bisa merusak hati dan pikiran. 

Di situlah saya biasanya masuk ke topik "dari penulis untuk penulis"; menulis hal yang sangat lekat dengan saya, mudah saya lakukan, dan cepat dituliskan. Ini ibarat jeda, hiburan, rileks sejenak, karena tidak terlalu banyak menguras energi hati dan pikiran saat menuliskannya. Ketika bisa membuat jeda dalam proses menulis maka aktivitas dapat lebih terjaga dan kontinuitas pun mudah terawat dengan baik.

2. Mempertahankan kualitas
Ketika saya menulis untuk penulis lain, itu sebenarnya, saya juga menulis untuk diri saya sendiri. Malu rasanya jika saya menulis tidak memperhatikan kualitas. 

Apalagi tulisan tersebut dibaca oleh banyak penulis atau orang yang baru belajar menulis, dan ingin menjaga kualitas. Asal tulis atau asal curhat bisa saya hindari. Saya juga bisa menghindari "bombastisitas", hanya bermain judul tapi mengabaikan kelengkapan naskah. Itu tidak mungkin saya lakukan.

Beberapa artikel yang saya baca, bahkan kadang membuat kesal, karena isinya hanya itu-itu saja, tapi judulnya yang diganti setiap hari. Bahkan, hal ini saya temukan di media massa daring (online), terutama untuk naskah berita yang sedang masuk kategori populer. Beragam sudut pandang dimainkan sedemikian rupa, namun isi tulisannya sama atau miriplah, tidak ada pengembangan.

Jika saya menulis untuk penulis lain, dan isinya tentang kiat menulis yang baik, berarti saya pun harus bisa menghindari tulisan yang tidak bermutu (menurut penilaian saya sendiri). Contohnya seperti yang sudah saya uraikan di paragraf sebelumnya. 

Mempertahankan kualitas memang tidak selalu mudah, namun di situlah sebenarnya tantangan sebagai seorang penulis. Jika tidak bisa menyajikan tulisan yang bermutu, seperti isi tulisan yang tak lengkap apalagi tidak selaras dengan judulnya, maka saya sebenarnya mempermalukan diri sendiri. Saya akan sulit berkembang dan tentu saja tidak akan mudah menginspirasi orang lain.

3. Mengingatkan saya untuk rajin membaca
Penulis menulis untuk penulis lain berarti di situ sebenarnya ada proses membaca. Ketika saya menulis untuk penulis lain berarti para penulis selain saya tentunya, membaca apa yang saya tulis. Demikian pula ketika para penulis menyampaikan tulisannya yang berkaitan dengan dunia menulis, saya membacanya. Itu mengingatkan saya untuk rajin membaca banyak hal yang bermutu, termasuk kiat-kiat menulis yang disampaikan para penulis lainnya.

Berbagi ilmu, berbagi peran, berbagi inspirasi dan berbagi banyak hal yang bermanfaat menjadi bekal saya untuk mengembangkan diri. Rajin membaca banyak tulisan untuk meningkatkan kemampuan menulis atau untuk belajar dari pengalaman penulis lain juga menjadi cara yang menarik untuk mendapatkan beragam sudut pandang di dunia kepenulisan.

Penulis menulis untuk penulis lain pasti menarik. Jika tidak menarik, tak mungkin banyak orang menuliskannya, termasuk saya. Tujuannya bisa saja berbeda, namun proses kepenulisannya sama, berawal dari dalam diri sendiri setiap penulisnya. Selamat menulis, dan mari kita sama-sama memaknai "dari penulis untuk penulis" demi berkembangnya dunia kepenulisan di tanah air. Salam inspirasi!
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun