Maaf kalau tulisan kali ini terasa begitu naif dan terkesan lebay, ora mranani ati. Bagi orang lain yang sudah menghasilkan ratusan, bahkan ribuan artikel utama (AU), mungkin akan tersenyum kecut, bahkan merasa geli dengan tulisan ini.
Ah, biarlah, toh sekadar merayakan pencapaian di angka seratus, seabad, dengan cara sederhana terasa sah-sah saja. Hal ini tidak akan mengganggu privasi orang lain.Â
Lagi pula catatan ini lebih ditujukan kepada Kompasianer pemula agar mereka mempunyai "bekal" dan bisa belajar bersama  menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi.
Artikel Utama: Antara Mitos dan Kenyataan
Di lingkungan beberapa teman Kompasianer berkembang mitos bahwa artikel utama merupakan sebuah misteri. Sesuka admin Kompasiana memberikan label tersebut kepada siapa yang diinginkan.
Dari sini berkembang  kecurigaan bahwa AU hanya diberikan ke penulis itu-itu saja. Lebih runyam, muncul spekulasi bahwa para penulis "langganan" AU mempunyai kedekatan,  hubungan khusus,  dengan admin Kompasiana.Â
Asumsi dan pengandaian seperti ini tentu perlu dipertanyakan kembali kebenaraannya. Kenyataannya saya yang hanya  "penulis jalanan" tidak mengenal secara personal admin. Kompasiana, selama ini berterima dengan baik-baik saja.
Artinya, admin Kompasiana bersikap profesional, jika tulisan tidak memenuhi syarat dan ketentuan, ya pasti akan diberikan notifikasi peringatan. Sebaliknya, jika tulisan memenuhi syarat, bisa menjadi artikel pilihan (highlight) kemudian muncul sebagai artikel utama (headline).
Saya yakin, Kompasianer senior sekalipun pasti pernah melalui proses sulit, tulisannya tidak mendapatkan label apa pun dan bahkan pernah mendapat notifikasi.
Berangkat dari Pengalaman
Upaya yang harus dicapai Kompasianer adalah mendapatkan centang biru verifikasi. Ini merupakan ujian kebertahanan dalam proses menulis di Kompasiana.