Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Secangkir Kopi

26 September 2024   13:44 Diperbarui: 26 September 2024   13:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi pahit/Foto: Hermard

Puisi Secangkir Kopi

/1/
dalam secangkir kopi hitam  
wajahmu   meriap samar di uapnya

sejumput kisah  tertinggal pada tiap alir tegukan  
terbayang percakapan bisu di antara kita dan kerinduan yang terbelah  oleh kelebat bayangan asing

/2/
aroma pahit kopi mengingatkanku pada manis yang kian hilang:   jemarimu  tak lagi erat menggenggam  
 
mengapa  kesangsian tak bergegas pergi?

rinduku  meragu:
haruskah kubiarkan saja kau  hanyut bersama malam  yang kerap mencuri kita dalam sunyi?

/3/
dalam secangkir kopi

aku membeku memeluk erat kelu:
tak lagi menemukan jalan pulang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun