Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Uang Kuliah dan Bayang-bayang Ketakutan Emak-emak Muda

3 Februari 2024   07:51 Diperbarui: 4 Februari 2024   11:31 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Istockphoto/William_Potter

Persoalan pengaturan keuangan dalam rumah tangga memang bisa menjadi masalah pelik, terutama bagi masyarakat yang berpenghasilan terbatas, tak menentu, atau pas-pasan. Jangankan berpikiran membayar biaya sekolah anak-anak, guna mencukupi kebutuhan sehari-hari saja harus njungkir njempalik.

Meskipun begitu, mantan pegawai negeri seperti saya, termasuk beberapa kawan pekerja serabutan, tetap menginginkan anak-anak mereka menjadi orang terpandang, bernasib lebih baik-dibandingkan orang tuanya, dan dapat hidup mapan. 

Dengan alasan itulah, kebanyakan orang tua, dengan cara apa pun, berupaya menyekolahkan anak-anak mereka sampai lulus sarjana di berbagai perguruan tinggi.

Malangnya semakin ke sini, biaya pendidikan di perguruan tinggi kian melangit dan kemiskinan di Indonesia terus membayang. Pada tahun 2022, menurut Anis Byarwati, anggota Komisi XI DPR RI (dikutip dari dpr.go.id), Indonesia masuk kedalam seratus negara termiskin di dunia, diukur dari pendapatan nasional bruto per kapita (GNI). 

Data tersebut dikeluarkan oleh World Population Review - Indonesia masuk dalam urutan ke-73 dengan pendapatan nasional bruto US$3.870 per kapita pada 2020.

Mengedepannya isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan munculnya kebijakan dari perguruan tinggi ITB mengenai pembayaran UKT lewat platform Fintech Peer to Peer Lending (pinjol-pinjaman online) mampu menimbulkan reaksi berbagai pihak, baik dari pengamat, masyarakat, maupun mahasiswa, termasuk mahasiswa ITB (dengan melakukan demo, menolak pembayaran UKT lewat skema pinjol).

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga (Unair), Tuffahati Ullayyah menyebut (mengutip republika.co.id), skema pembayaran UKT melalui pinjaman online sama dengan pemerasan. Sebab, bagaimanapun juga yang namanya pinjol, bunganya pasti memberatkan.

Senada dengan itu, senior financial planner, Aidil Akbar Madjid, menyarankan mahasiswa agar bijak ketika mengajukan pinjaman online, sekalipun untuk membayar kuliah (bisnis.com). Pasalnya skor kredit atau riwayat kredit seseorang apabila buruk bisa terlihat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Aidil berharap mahasiswa berhati-hati dalam menggunakan pinjol untuk pembiayaan kuliah. Pastikan punya kemampuan mencicil pinjaman tersebut. Bila dirasa tidak punya kemampuan, jangan ambil pinjaman. 

Biar bagaimanapun masih lebih nyaman hidup (cuti kuliah) daripada kuliah tapi ditagih-tagih debt collector.

Obrolan sastra sanpai UKT/Foto: dokpri Hermard
Obrolan sastra sanpai UKT/Foto: dokpri Hermard
Saat pertemuan silaturahmi Sanggar Sastra Indonesia Yogyakarta (14/1/2024) di Omah Ampiran, dihadiri emak-emak muda Retno Iswandari (penyair), Mutia Sukma (penyair), Nora Septi Arini (penyair), dan Nabila Vardhani (dosen), dari perbincangan ringan mengenai perkembangan sastra, proses kreatif penulisan dan penerbitan buku, akhirnya pertanyaan sampai kepada strategi bagaimana Ibu Negara Omah Ampiran bisa membiayai sekolah anak-anak sampai selesai kuliah.

"Nuwun sewu Bu, pertanyaan ini saya ajukan karena jarak usia putra-putri ibu berdekatan, bahkan ada yang kembar. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara yang ditempuh untuk membayar kuliah anak-anak. Biaya kuliah tidak murah. Semoga saya dapat mencontoh pengaturan keuangannya," ujar Nora, ibu dua anak, tenaga pengajar di SD Muhammadiyah Sapen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun