/leluhur
di jalanmu ribuan jejak  peziarah tak bisa terhapus waktu
seperti   detik yang detak
(bukankah setiap batu adalah saksi bisu kehidupan?)
/kekasih
kerinduan menyelinap terpatri dalam hening
nisanmu serupa sepetak tanah penutup kisah abadi
/aku
nisanku adalah puisi terakhir
yang tak terbaca
di antara batu-batu  berjajar kelu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!