Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Nisan

31 Januari 2024   20:56 Diperbarui: 31 Januari 2024   20:57 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah abadi kota tua/Foto: Hermard


/leluhur

di jalanmu ribuan jejak  peziarah tak bisa terhapus waktu
seperti    detik yang detak

(bukankah setiap batu adalah saksi bisu kehidupan?)

/kekasih

kerinduan menyelinap terpatri dalam hening
nisanmu serupa sepetak tanah penutup kisah abadi

/aku

nisanku adalah puisi terakhir
yang tak terbaca
di antara batu-batu  berjajar kelu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun