Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi di Bawah Pohon

13 Januari 2024   09:10 Diperbarui: 30 Januari 2024   20:25 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi by Pixabay/SKITTERPHOTO via KOMPAS.com

di bawah pohon tanjung

rindu diam-diam menyelinap dalam rimbun bayang dedaunan

(kenangan tenggelam,  waktu tak terbaca)

akar-akarnya menjalar  merajut cerita
batang   mematri kehidupan pada tangan reranting merapuh

(bunga kering gugur mengeja sunyi  diri sendiri)

di bawah pohon
sebuah puisi terukir dalam desau angin magrib
mematuk luka masa lalu

: kau dan aku

Pohon Senja/Foto: Hermard
Pohon Senja/Foto: Hermard

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun