Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengeja Ombak

6 November 2023   07:42 Diperbarui: 6 November 2023   09:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ombak pantaimu/Foto: Hermard

Ombak adalah alun silsilah kerinduan: datang dan pergi sesuka hati, menghilang dan tetiba menghantam perahu pengharapan

Ombak adalah buih rajah keheningan   menyatukan bayang berkejaran di tengah gemuruh palung kesetiaan

Ombak adalah getar pemecah ulang alik tanya: kemana kita setelah tetirah di kesunyian?

Biarlah senja mencumbui laut   yang tetap angkuh mencengkeram batu karang  jejak masa lalu dan air pasang mengikis catatan di garis  pantai kesetiaanmu

Parangtritis, 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun