Berbagai galeri seni di Yogya memajang serta memamerkan koleksi benda seni tradisional dan modern. Meskipun demikian, mengunjungi tempat wisata (Kotagede, Kasongan, Pawirotaman, Ngasem, misalnya) pengunjung bisa mencoba membuat sendiri perhiasan perak, gerabah, batik- menjadikannya  pengalaman empirik yang akan terus dikenang.
Jadi tidak terlalu mengherankan jika Yogyakarta dinobatkan sebagai kota paling nyaman nomor dua (setelah Solo) oleh Ikatan Ahli Perencanaan 2022. Meskipun demikian, banyak komentar dari nitizen yang memberi tanggapan positif maupun negatif.
Nitizen @yuda46 meragukan soal keabsahan Yogya sebagai kota yang nyaman.
"Ndak valid. Klitih banyak sampah numpuk. Nyamanya dimana?"
Keraguan itu langsung mendapat tanggapan @afrazadafiq27.
"Dibandingkan kota lain Jogja emang terbukti nyaman kok, orang-orangnya ramah, cuacanya adem sejuk, harga makanan murah-murah, sekarang banyak resto, kafe, dan tempat wisata bagus-bagus juga. Kalau perihal klitih juga by moment, biasanya itu cuma segelintir anak-anak SMA yang tawuran atau gangster yang isinya anak-anak rantau problematik. Kalo dinilai menyeluruh dibanding kota lain, menurut saya emang Jogja senyaman itu...Rata-rata orang yang pernah tinggal di Jogja  pasti rindu dan ingin balik lagi."
Penilaian para netizen merupakan masukan untuk Pemda Yogyakarta dengan harapan ke depannya Yogyakarta benar-benar menjadi kota paling nyaman untuk disinggahi dan ditempati: sampah bisa dikelola dengan lebih baik dan klithih tidak lagi menjadi semacam teror di malam hari.
Dari angkringan seberang jalan Pasar Kembang (Sarkem) terdengar lagu Yogyakarta KLA Project dari radio transistor.
Pulang ke kotamu Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama Suasana Jogja...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H