Wejangan Joko Widodo soal aja grusa-grusu, aja kesusu, merupakan sinyal yang bagus bagi Gibran Rakabuming Raka, terlebih jika ditambah alon-alon waton kelakon.Â
Yaps, seharusnya memang Gibran tidak usah gegabah, tergesa-gesa mencalonkan diri menjadi cawapres, cukup duduk tenang di beranda rumah dinas Loji Gandrung sambil nglaras menikmati lagu-lagu ambyar Didi Kempot seraya merasakan hangatnya teh Tjatoet Hijau di sore hari.Â
Atau sambil membuka dan membaca media online, syukur-syukur menemukan kegelisahan Butet Kertaredjasa di detik.com yang berharap ada mukjizat: Â putusan MK baru diberlalkukan pada tahun 2029, Gibran menyadari masih belum punya akar, belum punya pengalaman sebagai pemimpin bangsa, baru punya pengalaman di level kota, sehingga menolak tawaran untuk menjadi cawapres.
"Jangan sampai kita lali sangkan paraning dumadi, melik nggendhong lali-menginginkan sesuatu secara berlebihan dengan melanggar norma," ujar Butet.
Jika sudah mempunyai akar yang kuat barulah mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres pada tahun 2029. Sementara ini gliyak-gliyak, tingak-tinguk, sambil menjajaki peluang untuk menjadi Gubernur Jakarta.
Lalu Prabowo Subianto akan menggandeng siapa dan bagaimana dengan Ganjar Pranowo? Biarlah Prabowo memilih salah satu Ketua Umum Partai pendukung Koalisi Indonesia Maju. Mungkin akan menunjuk Airlangga Hartarto. Alasannya sangat sederhana karena Golkar merupakan partai yang kuat dan menggurita sejak lama. Partai pohon beringin ini sudah menaungi jutaan rakyat dan aura rak isih penak jamanku tho? tetap terbawa-bawa sebagai jimat penarik simpati.
Ganjar Pranowo kemungkinan akan bersanding dengan Mahfud MD yang memiliki massa  kuat,  berpengalaman di eksekutif, legislatif dan yudikatif, mempunyai rekam jejak yang baik, dan tegas dalam mengambil keputusan.
Di sisi lain, tentu yang sudah memastikan sejak awal adalah pasangan Anis Baswedan dan Cak Imin. Kelebihan pasangan ini, di luar  peristiwa buram salah satu partai pendukung, sudah melakukan safari dan silaturahmi kemana-mana, sehingga lebih dulu dikenal masyarakat luas.
Jika diminta tebak capres dan cawapres 2024, kemungkinan yang akan meraih suara terbanyak, sesuai dengan wangsit yang saya terima adalah Ganjar dan Mahfud. Kalau toh ini tidak terjadi, ya ndak masalah, tidak perlu gontok-gontokan, pasang sungut, apalagi bertindak anarkis, toh ini hanya tebak-tebak buah manggis, iya to?
Gitu saja kok repot!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H