Biarlah sajak dan puisi bergulat pada separoh mimpi
Dan ia mengajarkanku sebuah pelajaran tentang perisaipanjang dan tajam
Diri adalah syair puisi
Napas adalah dinding retak puisi
Di sini kuukir kisah dalam prasasti di bawah
tugu penghabisanku
Aku kembali ke dalam rengkuh keabadian kasihmu
Tak ada ujung tak ada tepi
Waktu seperti air sungai yang mengalir
Telah kuminum purnama dari sumur madu
-entah siapa punya-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!