Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kopi Pengkolan Ngadirejo di Kaki Gunung Sindoro

13 Mei 2023   06:59 Diperbarui: 14 Mei 2023   11:50 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kopi di pengkolan jalan/Foto: Hermard

Apa yang diharapkan saat udara dingin menggerogoti tubuh ketika berada di kaki pegunungan? Sebatang rokok, semangkuk mie panas, atau hangatnya secangkir teh dan kopi ditemani mendoan?

Setelah puas menikmati khidmatnya suasana di Umbul Jumprit-petilasan ahli nujum kerajaan Majapahit, di Jalan Ngadirejo, Purbosari, Temanggung, di kaki Pegunungan Sindoro, kami mencari tempat ngopi untuk menghangatkan tubuh.

Tak jauh dari pintu masuk situs Umbul Jumprit, di seberang jalan, pas di pengkolan Jalan Ngadirejo, terdapat warung kopi dengan tulisan menggelitik: The Only Reference for Kopi Luwak & Kopi Lanang. 

Edun, warung sederhana, di kaki Gunung Sindoro, berjarak 25 kilometer dari Kota Temanggung, tampil nggaya dengan menggunakan bahasa Inggris! Satu-satunya referensi untuk menikmati kopi? Endes tenan!

Toples kopi di atas etalase/Foto: Hermard
Toples kopi di atas etalase/Foto: Hermard
Warung kopi itu memiliki halaman depan terbuka. Terdapat deretan meja dan bangku kayu, di bagian warung ada etalase. Di atasnya tertata toples kecil berisi bubuk kopi lengkap dengan label nama kopi, dan harganya: kopi luwak, winey arabica, kopi lanang, natural robusta, fullwash, dan lainnya. 

Di rak bagian depan terdapat teh, mie instant, dan berbagai macam snack dalam kemasan. Sementara di atas meja yang disediakan untuk pelanggan, tersaji tahu isi, mendoan, dan telur asin. Di samping sebagai camilan, apa yang ada di atas meja merupakan pelengkap saat pelanggan memesan soto atau mie instan rebus.

Joko Sungkono/Foto: Hermard
Joko Sungkono/Foto: Hermard
Begitu menuju tempat di pojok kiri, kami melihat lelaki tua berpenampilan bersahaja, duduk sambil memutar benda di depannya.

"Wah, sedang apa ini Pak, kok tercium bau kopi?"

"Iya Mas, tengah menyangrai kopi. Kopi wine Temanggung jenis arabica," jawabnya penuh senyum sambil menoleh ke arah kami.

Nyangrai kopi ala Joko/Foto: Hermard
Nyangrai kopi ala Joko/Foto: Hermard

Proses pendinginan/Foto: Hermard
Proses pendinginan/Foto: Hermard
Menyangrai kopi dilakukan Joko Sungkono (57) dalam waktu dua puluh sampai tiga puluh menitan. Ia menciptakan sendiri peralatan untuk menyangrai yang dimodifikasi dari tabung gas melon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun