Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Bangsa yang Korup dan Barbar (?)

6 Mei 2023   14:57 Diperbarui: 6 Mei 2023   14:57 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lari dari dunia capres/Foto: tangkapan layar Facebook Teguh Santosa Kedua

Tak salah jika pada tahun 1980-an, Mochtar Lubis, pengamat masalah sosial-budaya yang juga sastrawan-novel Jalan tak Ada Ujung-merupakan salah satu karya monumentalnya-menyatakan bahwa manusia Indonesia yang sesungguhnya adalah manusia yang korup dan barbar.

Kebenaran pernyataan itu bisa dilihat dengan terkuaknya beberapa kasus korupsi, misalnya kasus Surya Darmadi (bos produsen minyak goreng) dengan kerugian negara 78 triliun rupiah, Asabri dengan nilai 23 triliun, dan Jiwasraya 17 triliun. 

Belakangan juga terindikasi kasus korupsi di lingkungan BUMN dan pejabat di lingkungan instansi pemerintah. Sebuah sumber menyatakan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepanjang tahun 2004-2022  menangani 1.351 kasus korupsi.

Peristiwa lain yang sering  viral di media sosial berkaitan dengan tingkah laku sebagian masyarakat yang barbar (tidak beradab), menyelesaikan persoalan dengan mengedepankan kekerasan. 

Pertandingan sepak bola, bisa menjadi adu jotos para suporter. Saling ejek, senggolan di arena joged musik dangdut, saling lirik di area parkir, rebutan jalan,  rebutan pacar, rebutan lahan parkir, penyelesaian hutang, semua dapat menyulut emosi, menyelesaikan masalah dengan okol dan bukan dengan akal. Semua bisa menjadi ajang perkelahian, kerusuhan, bahkan pembunuhan. 

Peristiwa terbaru berkaitan dengan aksi koboi terhadap pengemudi taksi online yang dihentikan pengendara mazda berpelat nomor dinas 10011-VII di dekat Exit Tol Tomang, Jakarta Barat. Pengendara mazda langsung menghadang, memaki,  dan memukul pengemudi taksi online sambil memamerkan pistol. Penyebabnya karena pengendara mazda terasa tersinggung.

Sebelumnya, masyarakat Yogyakarta digemparkan oleh peristiwa pembunuhan seorang wanita muda di Kaliurang, Sleman. Wanita itu bukan hanya dibunuh oleh teman kencannya yang dikenali lewat facebook, tetapi dimutilasi menjadi 65 bagian. Hal ini terjadi karena pelaku terlilit hutang pinjol sebesar delapan juta rupiah. Begitu murahnya harga sebuah nyawa di hadapan orang-orang barbar?

Perbuatan barbar juga terjadi di dunia maya dengan saling mengejek, mencaci maki, bahkan menghujat satu pendukung  capres dengan capres lainnya.  Pilihan kata yang mereka gunakan acapkali tidak lagi berpedoman pada etika, tata krama, unggah-ungguh. 

Dampaknya banyak orang biasa (bukan simpatisan) merasa risi dan melampiaskan kekesalan dengan cara mereka masing-masing, mulai dengan menulis status sampai meninggalkan dunia media sosial.

Risi dengan yang mabuk capres/Foto: tangkapan layar facebook AGus Ley-loor
Risi dengan yang mabuk capres/Foto: tangkapan layar facebook AGus Ley-loor

Pelarian dari dunia coprascopres/Foto: tangkapan layar facebook Teguh Santosa Kedua
Pelarian dari dunia coprascopres/Foto: tangkapan layar facebook Teguh Santosa Kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun