"Manusiawi dan heroik? Tak usah mengada-ngada," ujar suara hatiku.
Masjid Rotowijayan dikenal juga sebagai Masjid Keben, merupakan  masjid  Kraton Yogyakarta. Letaknya di depan pintu masuk gerbang Kemandungan Lor (Keben),  Rotowijayan,  Kraton Yogyakarta.
Pembangunan masjid pada tahun 1792  semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II dalam rangka memperingati jumenengannya. Semula masjid ini dinamai Masjid  Suronata, merupakan penghargaan terhadap  abdi dalem yang mengurusi dan merawat masjid di lingkungan Kraton.
"Artinya masjid ini melambangkan manunggalnya raja dan rakyatnya. Betapa raja menunjukkan  kebesarannya dengan merangkul wong cilik," ucapku pelan sambil memandang ke arah suara hatiku.
"Lalu dimana letak unsur heroiknya?" tanya suara hatiku tiba-tiba.
Aku menjelaskan dengan tenang bahwa Masjid Rotowijayan  merupakan saksi sejarah tertembaknya  Kolonel Galapsy, komandan pasukan Inggris, dalam peristiwa  Geger Spey - Perang Inggris melawan Sri Sultan Hamengku Buwono II.
Suara hatiku terdiam. Ia mulai menyadari bahwa aku ke masjid bukan karena pencitraan diri, melainkan karena ingin bertandang ke rumah Tuhan sambil memaknai hidup lewat sejarah yang tertanam di masjid-masjid.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI