Anda ingin merasakan sensasi tak biasa, menikmati sepiring bakmi goreng sambil mendengarkan suara gemuruh kereta api lewat dan bunyi mendayu sirene perlintasan kereta api di ujung Malioboro? Kalau "iya", maka ini adalah cerita istmewa tentang kuliner di Yogyakarta.
Awalnya Loko Caf yang mulai beroperasi pertengahan tahun 2018 dimaksudkan sebagai ruang tunggu bagi calon penumpang kereta api di stasiun Tugu Yogyakarta.
Masyarakat umum ragu-ragu singgah karena merasa  Loko Caf hanya diperuntukkan bagi penumpang kereta api.
Dalam perkembangannya, Loko Caf selalu ramai karena letaknya sangat strategis. Di bagian depan ada replika gerbong kereta api lawas, sign berkaitan dengan dunia perkereta-apian, dan meja kursi terbuat dari kayu bantalan kereta api.
"Nongkrong di sini sangat nyaman. Tempatnya luas dan hommy. Apalagi ada pilihan tempat outdoor-nya," komentar Latief  yang berprofesi sebagai jurnalis.
Latief bersama ketiga rekannya sengaja mengambil tempat di bagian dalam, mendekati gambar para presiden yang tengah menikmati kopi.Â
Ada gambar menyerupai presiden Soeharto (Piye kabare? Enak kopiku to?), BJ Habibie (Kopi tinggal landas), Â Gusdur (Ngopi aja kok repot).
Di meja terhidang ayam penyet Surabaya, nasi goreng Loko, rawon daging, bakmi goreng Yogya, french fries, di samping chocolate hot, kopi V60 Toraja.
"Kopinya mantap. Bakmi gorengnya lumayan maknyus," ujar Putri sambil sesekali memotret hidangan di atas meja. Sejurus kemudian perempuan penyuka fotografi itu mencecap kembali kopinya.