Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jurus Garingan Memotret Model

29 Desember 2022   09:49 Diperbarui: 29 Desember 2022   09:56 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbeda dengan dua tulisan  terdahulu mengenai memotret senja dan memotret di keramaian yang dilakukan satu arah, tanpa komunikasi dengan objek pemotretan, maka memotret model (terlebih dengan jurus garingan) sangat memerlukan komunikasi  timbal balik secara intens.

Perjalanan pengembaraan penghobi foto biasanya  dimulai dari memotret pemandangan alam (landscape) atau memotret anggota keluarga dan saudara. Setelah itu  meningkat memotret human interes dengan foto-foto berkesan dramatis, menggugah emosi/empati, mengabstraksikan nilai-nilai kemanusiaan, menimbulkan rasa keharuan dan menyentuh perasaan.

Api Kehidupan/Foto: Hermard
Api Kehidupan/Foto: Hermard
Pada galibnya foto human interes mengedepankan sisi kemanusiaan, interaksi manusia dengan lingkungan sekitar.

Kemungkinan lain, penghobi foto  memasuki jagad  street photography. Menurut Fred Herzog (fotografer kelahiran Jerman), definisi strret photography adalah To show the realism of the street--menunjukkan realitas di jalanan. Pilihan lainnya adalah jenis travel photography, food photography, macro photography,model photography, dan lain sebagainya yang dapat dikembangkan  menjadi signature bagi para fotografer.

Lorong Masa Lalu/Foto: Hermard
Lorong Masa Lalu/Foto: Hermard
Jujur, saya bukan fotografer  profesional karena tidak secara khusus mempelajari fotografy. Tertarik memasuki dunia fotografy karena sejak kanak-kanak suka melihat orang memotret, lalu mempelajarinya secara autodidak.

Sampai sekarang pun saya memotret  dengan   apa adanya, terlebih saat memotret model. Saya memberi istilah  dengan memotret  garingan. Artinya memotret tanpa mengandalkan studio, peralatan tambahan seperti lighting, reflektor, softbox, tripod,  dan lainnya. 

Saat pemotretan hanya mengandalkan intensitas cahaya matahari, sudut pengambilan, insting,  intuisi (gerak hati), dan naluri.  Koreksi (editing) foto pun dilakukan dengan tidak berupaya mengglowingkan dan membokehkan foto secara ekstrim sehingga menghilangkan keaslian naturalnya. Paling sekadar memperbaiki tune image berkaitan dengan brightness, contras, saturation, highlight, dan shadows.

Batu Kerinduan/Foto: Hermard
Batu Kerinduan/Foto: Hermard
Memotret  model adalah memotret subjek (bukan objek). Maka dari itu, untuk menghasilkan foto yang bagus, sebelum pemotretan dilangsungkan,   fotografer  garingan perlu melakukan perbincangan bersama  model. Ngobrol  berkaitan  kesepakatan waktu, gambaran sederhana konsep pemotretan, kostum, make up, dan lokasi pemotretan.

Mata Hati/Foto: Hermard
Mata Hati/Foto: Hermard

Ketika pemotretan berlangsung, seorang fotografer garingan  dituntut  pandai membangun komunikasi dengan model agar tercipta suasana  santai, mendapatkan chemistry,  dan  mood terbangun dengan baik.

Perlu diingat bahwa foto tidak bisa dihasilkan dengan sekali jepret. Pemotretan biasanya  dilakukan berulangkali. Kalau perlu ada sesi pemanasan dengan berulang kali take percobaan agar model merasa nyaman di depan kamera.  Jika dalam proses berikutnya model  mati gaya,  sebaiknya fotografer mampu mengarahkan gaya   dengan memperlihatkan  referensi yang dimiliki.

Sebelah Mata/Foto: Hermard
Sebelah Mata/Foto: Hermard
Seorang fotografer garingan seyogianya pandai  membaca dan mengetahui dari sudut mana aura kecantikan model bisa diekspos secara maksinal.
Di luar semua itu, demi kenyamanan bersama, maka diperlukan kesepakatan/komitmen agar di belakang hari tidak terjadi persoalan terhadap foto-foto yang sudah dihasilkan.

Jalan Kerinduan/Foto: Hermard
Jalan Kerinduan/Foto: Hermard
Kita harus meyakini bahwa foto terbaik yang dihasilkan tidak sepenuhnya tergantung pada peralatan. Tetapi bisa saja dari keberhasilan membangun komunikasi, chemistry dengan model dan mempertajam insting, intuisi, dan naluri.

Hampa/Foto: Hermard
Hampa/Foto: Hermard
Bagaimana, sudah siap memotret dengan apa adanya dan berselancar di dunia model fotografy garingan?
Salam jepret tanpa karet!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun