Mohon tunggu...
Herry Lubis
Herry Lubis Mohon Tunggu... Teknisi - Engineering Pengolahan Kelapa Sawit

Engineer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digerakkan Mahasiswa "atau" Mahasiswa Bergerak

27 September 2019   10:37 Diperbarui: 27 September 2019   10:46 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan politik di Indonesia masih diwarnai oleh gerakan mahasiswa, selain warna partai politik, lembaga sosial politik, forum kajian politik, sampai artis-artis yang berpolitik. Negara Indonesia adalah menyatukan individu-individu tersebar pola pikir dan tingkah lakunya kedalam sebuah ideologi Pancasila, yang individu-individu tersebut dipanggil dengan kewarganegaraan yang taat pada hukum dan konstitusi.

Menariknya adalah elemen mahasiswa memilki dua sisi yang melekat, sebagai warga negara dan sebagai generasi yang akan merasakan sistem dimasa yang akan datang. Maka pertanyaannya adalah, "perlukah mahasiswa merasa curiga dan terancam jika ada perubahan sistem ?" atau dengan sederhananya, apakah dunia pendidikan tinggi membentuk agar para mahasiswa punya intiusi yang tinggi terhadap perubahan yang akan terjadi.

Gerakan mahasiswa perlu dilakukan dengan terencana, artinya mahasiswa punya pandangan  yang sama tentang apa yang mau di cari dan dapatkan dalam aksi tersebut. Perbedaannya adalah, saat ini gerakan mahasiswa minim "sang orator". 

Orator dalam gerakan mahasiswa bertugas untuk semua mahasiswa dalam aksi tersebut mengetahui dari mana dan mau kemana aksi ini. Orator gerakan punya semangat juang yang tinggi dan komunikasi yang hebat untuk bisa membawa mahasiswa tetap fokus terhadap apa yang mau di dapat dalam waktu singkat dan tidak buang energi.

Gerakan mahasiswa saat ini banyak menghabiskan energi dan konsekuensinya adalah kerusakan dimana-mana, hanya sebatas cari sensai dan absensi bahwa mereka masih ada dan jangan dilupakan, hanya sebatas "jangan" dan "boleh" dan bukan memberikan pendidikan karakter kepada generasi pendidikan setelah mereka.

Harapan kita bersama, semoga mahasiswa sebagai pelanjut demokrasi berfikir bisa mempunyai karakter dan punya kemampuan mengorasikan pendidikan politik, menyampaikan apa yang sudah  menjadi hasil diskusi oleh para kolega mahasiswa yang lain.

Untuk makna Digerakkan Mahasiswa atau Mahasiswa Bergerak, tergantung pada apakah tuntutan mahasiswa adalah hasil respon dan pemikiran mahasiswa dan disampaikan oleh "sang orator", atau hanya ingin absensi dalam politik negara yang dibantu oleh para "agency politikus".

Hidup Mahasiswa, Sukses Intelektual Masa depan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun