Mohon tunggu...
Herry Dwi Prasetyo
Herry Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara dalam Mengukur dan Meningkatkan Produktivitas Kerja Secara Efektif Itu?

24 Oktober 2023   14:37 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:57 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

          Saya Herry Dwi Prasetyo, Mahasiswa magang Merdeka Kampus Belajar Merdeka (MBKM) dari prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (https://www.upnjatim.ac.id/). Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini sesuai dengan Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020, yaitu memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar di luar program studinya selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Program MBKM ini mempersiapkan mahasiswa agar dapat menjadi pribadi yang tangguh, sesuai dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. Dalam MBKM kali ini saya berkesempatan mendapatkan pengalaman magang di PT. Laksana Bus Manufaktur. PT Laksana Bus Manufaktur adalah sebuah perusahaan karoseri bus asal Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan salah satu pembuat Karoseri di yang merakit berbagai macam badan bus.

            Dalam kegiatan magang pada bulan Oktober ini saya berada pada departemen Management Continuous Improvement (MCI) di PT. Laksana Bus Manufaktur yang didalam kegtiatannya meneliti jumlah waktu efektif seorang operator atau pekerja dalam mengoperasikan mesin atau sebuah project pekerjaan atau dapat dikatakan jumlah produktivitas kerja seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya yang dimana dalam PT. Laksana Bus Manufaktur ini total jumlah waktu bekerjas seseorang 8 jam diluar jam lembur. Sebelum lebih jauh mengetahui kegiatan pada departement Management Continuous Improvement, alangkah baiknya kita mengenal apa sih Management Continuous Improvement itu!

            Continuous improvement adalah upaya memperbaiki sekaligus mengembangkan suatu program secara berkelanjutan, melalui kegiatan evaluasi yang diharapkan membuahkan solusi bagi keberlangsungan bisnis. Umumnya, peningkatan berkelanjutan ini dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memperbaiki dan menginovasi produk, layanan dan proses kegiatan bisnis di perusahaannya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan usaha dan menjaga ketahanan perusahaan. Proses dalam menjalankan continuous improvement ini dapat dikatakan praktis dan fleksibel. "Continuous", sesuai dengan namanya, Continuous Improvement menawarkan konsep dengan model siklus yang akrab disebut Siklus Deming.

          Siklus ini merupakan tools yang digunakan untuk melakukan proses continuous, siklus tersebut adalah konsep Plan, Do, Check dan Act.Tak ayal peningkatan berkelanjutan ini disebut juga sebagai Kaizen atau metode praktis yang berfokus kepada perbaikan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Pada dasarnya, Kaizen merupakan filosofi kerja asal Jepang yang umumnya diimplementasikan oleh perusahaan. Dalam penerapannya, Kaizen ini akan melibatkan seluruh karyawan di perusahaan dari berbagai level, mulai dari yang paling tinggi hingga paling rendah. Implementasi continuous improvement atau Kaizen ini membutuhkan sebuah alat berupa konsep PDCA (plan, do, check, art). Konsep PDCA ini dijadikan sebagai alat kendali operasional perusahaan dan proses peningkatan yang berkelanjutan.

         Dalam kegiatan magang di PT. Laksana Bus Manufaktur pada bulan September -Oktober, saya melakukan penelitian untuk menghitung jumlah waktu produktivitas di beberapa departemen atau bagian yang berada di PT. Laksana Bus Manufaktur yang dilakukan secara Lead Time, Pada minggu awal berkesempatan untuk meneliti pekerja di departemen preparation yang mengoperasikan mesin potong pipa yang didapat hasilnya mendekati 8 jam kerja, lalu pada minggu kedua masih di departemen preparation namun berbeda mesin, untuk minggu kedua di departemen preparation yang mengoperasikan mesin Bending Yawei 1, Lalu minggu selanjutnya pada departemen vacum yang berkesempatan menghitung jumlah pekerja yang mengoperasikan mesin vaccum geiss AG, lalu minggu terakhir menghitung jumlah waktu produktivitas kerja dalam departemen station 0 atau sambung chasis bus yang dimana orangnya banyak berkegiatan seperti mengelas, mengebor dan memasang braket pada bus yang didapat jumlah waktu total seorang pekerja keseluruhan mendekati 8 jam, lalu setiap berkegiatan pada saat pagi hari diadakan briefing setiap departemen yang saya lakukan penelitian. Biasanya setiap minggu atau beberapa bulan dilakukan pelaporan hasil Lead Time data Produktivitas yang akan menjadi evaluasi oleh manajemen MCI kepada manager atau supervisor yang departemennya dilakukan penelitian lalu hasil tersebut akan disampaikan kepada seorang pekerja atau operator yang akan menjadi bahan evaluasi kedepannya. Dari Kesimpulan didapat jumlah waktu produktivitas sangat efektif dikarenakan mendekati total waktu bekerja yaitu 8 jam, dengan demikian itu membuat proses produksi menjadi lancar dan cepat. Selain dapat mengetahui jumlah total waktu produktivitas pekerja, saya dapat mengetahui tentang proses kerja mesin maupun operator mesin saat menyeting sebuah mesin untuk sebuah bentuk produk yang diinginkan atau sesuai dengan gambar yang tersedia. Hal itu membuat pengetahuan saya menjadi bertambah akan sebuah cara kerja mesin atau hasil produk dari sebuah mesin yang dikerjakan operator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun