Jack Ma tidak lupa memberikan contoh dan panduan bagi pebisnis muda pada forum yang diliput Pers dari banyak negara itu. Ia mengatakan, "Untuk bisa sukses, Anda membutuhkan EQ (Emotional Quotient) yang tinggi; jika tidak ingin kehilangan (pekerjaan) dengan cepat Anda membutuhkan IQ yang tinggi, dan jika Anda ingin dihormati, maka Anda memerlukan LQ (Love Quotient) yang tinggi - IQ cinta."
Ia menambahkan, "Jika Anda ingin perusahaan Anda sukses, ingin perusahaan Anda bekerja dengan kebijaksanaan (wisdom), dengan perhatian (care), maka wanita adalah yang terbaik. 37% manajemen senior di Alibaba adalah wanita. 'Bumbu rahasia' kesuksesan Alibaba adalah memiliki banyak karyawan wanita."
Selanjutnya, menurut Jack Ma, orang harus belajar dari kesalahan sendiri dan orang lain. Â "Tidak peduli seberapa hebatnya Anda, Anda harus belajar dari orang lain, jangan belajar dari kisah sukses. Buku yang ingin saya tulis adalah "Alibaba: 1,001 Mistakes."
"Anda tidak perlu tahu banyak hal, tetapi Anda perlu menemukan orang-orang yang lebih pintar dari Anda. Tugas saya adalah memastikan orang-orang pintar bekerja bersama-sama. Cara terbaik untuk mempromosikan perusahaan Anda adalah melalui produk atau layanan, atau karyawan Anda."
"Seorang guru harus belajar sepanjang waktu, berbagi sepanjang waktu. Pendidikan adalah tantangan besar sekarang ini. Jika kita tidak mengubah cara kita mengajar, maka 30 tahun yang akan datang kita akan menghadapi masalah."
"Kita tidak bisa mengajari anak-anak kita untuk bersaing dengan mesin yang lebih pintar. Kita harus mengajari anak-anak kita sesuatu yang unik. Dengan cara ini, 30 tahun kemudian, anak-anak kita akan memiliki kesempatan untuk sukses."
***
Jack Ma terlihat selalu optimis melihat dunia. Sebagai pelaku bisnis yang sukses, dengan segala kegagalannya, ia agaknya tahu apa yang perlu dilakukan oleh para kepala negara, akademisi, generasi muda, dan pihak-pihak lain yang peduli pada masalah global, untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik bagi semua orang.
Nasehatnya tidak khusus untuk kelompok tertentu, namun untuk semua orang, tanpa membedakan latar belakang. Tidak heran ia diundang lagi dalam Forum Ekonomi Dunia yang bergengsi itu. Kita ingin ada Jack Ma, Jack Ma lain dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, yang memberi pencerahan, semangat dan tekad untuk membuat dunia yang lebih baik.
Terima kasih, Jack Ma.