Mohon tunggu...
Herry Darwanto
Herry Darwanto Mohon Tunggu... Freelancer - Ingin menikmati hidup yang berkualitas

Penyuka musik keroncong & klasik, gemar berkebun, penggemar jajan pasar

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Membangun Desa Wisata, Menggerakkan Ekonomi Pedesaan

23 November 2016   04:19 Diperbarui: 23 November 2016   04:48 1880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Penglipuran, Bali. | JOKO DWI CAHYANA/KOMPAS.COM

Kementerian Desa menyusun konsep pengembangan desa wisata dan mengupayakan pendanaan bagi desa-desa untuk implementasinya. Kementerian BUMN membangun beberapa desa wisata percontohan kelas dunia, sebutlah dua-hingga enam desa wisata setiap provinsi tergantung jumlah penduduk dan luas wilayahnya.

Kementerian Pariwisata melakukan pelatihan tentang pengoperasian desa wisata dan memasarkan desa-desa wisata yang sudah siap ke sumber-sumber wisatawan dunia. Pemerintah Provinsi mensinergikan kebijakan dan program pembangunan instansi-instansi pusat untuk mendukung pembangunan desa wisata di daerahnya. Pemerintah kabupaten membina dan mendampingi pemerintah desa beserta BUMdesnya mengoperasikan desa wisata.

Agar semua berjalan secara terpadu maka berbagai pihak perlu duduk bersama membahas bagaimana kerjasama yang erat, terencana dan terkoordinasi dapat dilakukan, tidak jalan sendiri-sendiri seperti saat ini. Dengan kerjasama yang terpadu antara instansi pusat dan daerah ini, serta dengan melibatkan masyarakat desa dalam berbagai jenjang pelaksanaan program, diharapkan akan tumbuh desa-desa wisata yang akan menyedot wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

Harapannya adalah ekonomi pedesaan semakin menggeliat, masyarakat pedesaan lebih sejahtera, urbanisasi tertahan, tekanan terhadap fisik perkotaan berkurang, tingkat stress masyarakat kota menurun, dan negara semakin makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun