Mohon tunggu...
Herry Agusta
Herry Agusta Mohon Tunggu... -

Hanya orang biasa, yg jadi kuli buat menghidupi anak istri dan sekali kali ngirim devisa ke kampung halaman :))

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tiga “Jangan” ala di Brasil

9 Februari 2010   18:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:00 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_71275" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi"][/caption]

Brasil (Brazil). Siapa yg tidak tau negara ini? Negara dg tim sepakbolanya yg super, negara dg pantai2 nya yg luar biasa indah, negara yg terkenal dg goyang samba yg menggairahkan. Tidak pernah mimpi apalagi terpikir aku bisa nyasar kesana, tapi saat itu ada kesempatan yg sayang kalau ditolak, maka berangkatlah aku untuk nguli (jadi Kuli) di Brasil. Berangkat dr CKG pake JAL ke Narita sekitar 7 jam an, disambung pake AA ke Dallas sekitar 12 jam an, karena tidak punya Visa US, maka aku masuk dalam ketegori TWOV, transit without Visa dan harus “dikurung” selama 6 jam an disuatu ruangan yg cukup besar di Dallas Fort Worth Airport. Untung aku nggak sendirian ... kemudian naik AA lagi ke Sao Paulo 10 jam an ..... wuih jauh banget ya! Sampek mblenger naik pesawat nya.

Turun dr pesawat aku tidak merasa terlalu asing di negara ini, saat itu January, puncak musim panas di Sao Paulo yg panas sama spt Jakarta. Suasana di Guarulhos (bandaranya Sao Paulo) juga mirip2 Jakarta, kusam, tua dan tidak menarik (sebenarnya CKG lebih menarik, tp kumuhnya itu lho!).Naik mobil jemputan satu jam ke arah utara lewat freeway, suasana jalanan juga mirip tanah air tercinta, cuma kondisi jalan raya jauh lebih baik.

Sampai di hotel yg sdh disediakan aku disambut temen2 dan diajak makan siang di Mall sebelah hotel ....... suasananya juga nggak terlalu asing lah, kecuali satu. Pakaian cewek2nya luar biasa menantang. Saat itu model pamer udel sdg trend, jadi dimana mana udel2 pada berkeliaran, ditambah dg model celana panjang hipster yg seolah2 melorot itu, makin tambah lher! Malahan suatu ketika aku melihat cewek yg, minta maaf, kelihatan rambut2 halus dibawah udelnya, ada yg hitam dan ada yg pirang. Temanku terbahak bahak saja melihat mataku yg liar kesana kemari :P

Model pakaian begitu ternyata juga dipake dikantor, saat bikin badge untuk nguli, cewek yg melayani bikin badge udelnya kelihatan , hmm putih mulus, .... juga saat jalan masuk ketemu sama juragan ...ada beberapa karyawati pamer udel. Hmm.... bisa betah banget aku nguli disini :D

Karena Brasil bukan Malaysia, apalagi USA, maka pak Dubes punya banyak waktu untuk ketemu kuli2 Indonesia. Beliau jauh2 dr Brasilia, ibu kota yg dibangun ditengah hutan dan berjarak ribuan km dr kota tempat aku nguli, hanya untuk ketemu kita2. Acaranya ramah tamah, makan2, ngasi wejangan gimana agar bisa hidup tenang dan aman di Brasil. Dg wajah serius pak Dubes memberikan petuahnya. Ada 3 hal yg harus dihindari bila anda pengen hidup lama di Brasil:

1. Jangan pernah melarang Sepak Bola, demo anti sepak bola, kampanye anti sepak bola ..... bisa dibayangkan dahsyatnya kerusuhan/revolusi sosialyg terjadi kalau ada yg nekat melarang sepak bola. Sebagai ilustrasi, di Brasil banyak lapangan umum yg dipake main bola, juga ada banyak FutSal, Futebol de sala, sepak bola dalam ruang. Walaupun namanya Futsal, tapi banyak nya malah terbuka alias tidak ada atapnya. Mereka main sore sampai malam, disaat libur main dimulai dr pagi. Pernah sekitar jam 3 pagi aku kaget terbangun dr tidur di Apt Lt 10, adakeributan diluar! Banyak yg teriak! Wah ada apa nih? Saat melongok keluar .... ternyata ada yg main bola jam 3 pagi dilapangan umum depan apatemen dg lampu seadanya! Gila! siapa sih mereka? Dari info petugas apto (apartemen) mereka adalah karyawan cafe terdekat yg barusan habis jam kerjanya dan sebelum pulang, main bola dulu!

2. Jangan pernah melarang Carnaval. Tau kan Carnaval yg sering ditampilakn di TV itu? Cerita tentang karnaval ini bisa panjang sekali. Pokoknya inilah saat rakyat Brasil berpesta seminggu penuh, minum bir, sex, nyanyi dan nari sepanjang minggu! Ada dua tipe karnaval yg aku tau, yaitu Carnaval model Bahia, dg pusatnya di kota Salvador. Ini pesta untuk kaum muda dan tidak semewah model Rio. Tapi kelihatannya lebih intens dr pada Rio. Yg kedua model Rio, yg mewah, glamor, pake organisasi yg rapi dan diperlombakan setiap tahunnya. Carnaval ini biasanya diadakan akhir February, sekitar 40 harian sebelum Paskah. Ada humor yg cukuppopuler diantara orang2 Brasil: apakah mereka “anak hasil dr carnaval”? Jika mereka lahir kira2 9 bulan setelah Carnaval maka orang tsb bisa habis di olok2 oleh teman2 yg lain. Libur carnaval ini libur besar. Libur Natal, apalagi Tahun baru nggak bisa dibandingkan dg ini. Nanti saja kalau ada kesempatan aku cerita lebih detail ttg karnaval ini. Oh ya mayoritas org Brasil, resminya adalah penganut Katolik.

3. Jangan melarang orang untuk selingkuh! Baik perempuan atau laki2 , nah!! Aku nggak tau apakah pakDubes guyon atau serius, tapi wajahnya saat itu lumayan serius. Kultur Brasil mmg sangat permisif, punya anak diluar nikah adalah biasa. Pacaran didepan umum biasa saja. Pernah aku antri tiket SubWay di Sao Paulo, didepanku sepasang muda mudi ciuman dan berpelukan sangat liar + bunyi yg sangat mengganggu tanpa ada yg menegur. Saat antri mau naik lift juga begitu, santai ciuman penuh nafsu didepan orang2 tanpa malu sama sekali. Kata salah satu temanku, kalau orang tua punya cewek remaja dan punya pacar, maka mereka dianjurkan untuk pacaran kamar rumah, sekalian diberi kondom. Kenapa? Pemuda/pemudi Brasil tidak mungkin bisa dilarang pacaran. Nah kalau diluar rumah justru tidak bisa diawasi, bisa berbahaya. Lebih baik dirumah, bersih dan aman .... begitu katanya .....

Ok sudah segitu dulu, ntar bosen krn terlalu panjang. Oh ya saat ketemu Dubes, kita juga ketemu Atase Pertahanan RI saat itu, kolonel TNI AU, yg ternyata adik kandungnya pak Syafrie Syamsuddin yg keren dan top itu. Modelnya persis dg pak Syafrie ....

Salam samba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun