Mohon tunggu...
Herry FK
Herry FK Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Si BODOH... yang berharap menemukan pencerahan dari seberkas cahaya ilmu di Dunia. Kuserahkan separuh jiwa pada asinnya air laut yang melekat dikulitku ~ KENTHIR 049 ~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Najis Clottt... Deh!

16 Desember 2011   09:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:10 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Najis, kata satu ini selalu saja berkonotasi negatif seperti kotor, tidak pantas bahkan jika dilebarkan selebar rentang tali kutang maka kita akan masuk ke zona agama “Islam” berarti “adanya kotoran” yang dapat membatalkan ibadah shalat seorang muslim, karena ketika hendak menunaikan shalat seorang muslim diwajibkan harus bersih dari Najis baik berupa hadast besar maupun kecil.

~o0o~

“Kampret!! Keluar kamu....awas yah jangan lagi sampai saya tahu kamu ambil kertas kantor untuk keperluan pribadi yah!! Maling tetap maling! sana keluar!!” ujar Pak Wepe memarahi bawahannya sambil pasang muka melotot kayak sedang nahan rasa ingin boker.

“Hei, bro kenapa bro? Biasa ajah kali, lagian anggota ente cuma ambil kertasnya 5 lembar doang, itu pun kurasa dia terpaksa, lagian khan nggak tiap hari” ujarku mendekat pada pak Wepe agar dia nggak marah dan coba santai.

“Nggak bisa bro, bagaimana pun kita hidup harus jujur! Harus menjauhi hal-hal demikian walaupun hanya 5 lembar kertas doang, intinya tetap aja maling dan mengambil yang bukan hak-nya... Najis tau!!!” ujar pak Wepe masih dengan nada tegas walaupun ditambahin nyengir bebek.

“hehehe, ehm... bro, baru install lagi nih laptopnya?” Ujarku bertanya sambil mengklik laptop pak Wepe.

“Iya, sompret tuh laptop.... harus install ulang banyak banget virus menular seksualnya, jijay deh jadi lambat banget coi” ujar pak Wepe sudah mulai santai jawabnya.

“hehehehe... nih software kayaknya bajakan semua yah bro? Nggak Najis ente makainya bro?” ujarku sambil ngelonyor pergi meninggalkan muka pak Wepe yang mulai berubah hijau.

~o0o~

“Ihhh... bang Herry, jangan sentuh-sentuh dong!!” ujar Zee zee ketus sambil menatapku dengan tampang juteknya.

“Ee..eee... eh.. wah pencemaran nama baik nih, diriku nggak nyentuh kok, wong nggak sengaja mau ambil kertas tuh dibelakang kursimu Zee” ujarku sembari tersenyum karena memang tidak sengaja menyenggol bagian belakang tubuhnya.

“Aku tahu abang tuh emang genit, tapi lihat-lihat dong bang! Sekarang Zee sudah pakai Jilbab, jijay deh rasanya kalau sentuhan sama yang bukan muhrim, bodo mau sengaja atau nggak tetap Najis tau!!” jawab Zee masih dengan nada ketus yang sama.

*sebagai catatan si Zee baru beberapa minggu ini pakai busana muslimah mungkin masih jetlag nih anak, berasa gimana gitu. Tentu saja diriku agak berasa enek juga dihati karena nih anak main tuduh sembarangan hahahahaha padahal genit Cuma kalau lagi pengen doang hahahahaha.

“Zee... wah lagi FB-an yah.... abang lihat-lihat yah?” ujarku sambil klik laptop si Zee.

“Iyaaaa bang” ujar Zee yang sedang foto copy beberapa berkas dokumen tanpa menoleh.

“Wah... wah... ini photo kapan Zee, kok kamu seksi banget disini pake tanktop dan pake celana pendek sekilan doang yah! Widih... ini lagi khan photo liburan kantor tahun lalu di pantai lapuk hahahaha gilaaa baju renangmu paling seksi deh Zeee... hiksss ngiler deh jadinya” ujarku sambil terkekeh.

“hehehe cantik dan seksi khan Zee-nya bang?” ujar Zee sambil tersenyum manis banget.

“hahahahaha sorry Zee, najis abang lihatnya... khan kamu udah pake Jilbab sekarang, masa di Facebooknya masih ada sih Photo sensual kek gini!!” ujarku ngelonyor keluar ruangan sambil membawa beberapa berkas dari mejanya, dengan meninggal wajah Zee berubah jadi merah campur biru hahahhahaha.

~o0o~

Selamat hari Jumat dan besok Akhir Pekan sudah saatnya mulai bersih-bersih dari Najis nih, karena besok saatnya bercintaaaaaaaa hahahahahahahaha. Salam bibir kenthir Cloottttttt hahahahahaha.

Ilustrasi dari uncle google dan modifikasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun