Mohon tunggu...
Herry FK
Herry FK Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Si BODOH... yang berharap menemukan pencerahan dari seberkas cahaya ilmu di Dunia. Kuserahkan separuh jiwa pada asinnya air laut yang melekat dikulitku ~ KENTHIR 049 ~

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Istri Cantik, Seks Cukup, Tapi Kenapa Masih Ke Lokalisasi?

17 April 2016   00:31 Diperbarui: 17 April 2016   00:38 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Back to Bullshit alias Taikebo Omong kosong malam ini…….

Selamat wiken Kenthirer, akibat semalam baca curcol ala Lora, Gori jadi tergelitik untuk membuat semacam tanggapan empiris artikel tersebut, karena lendirnya membuat Gori jadi tergelitik biji ingin masuk terseret dalam kebisuan Dwi Grepong saat di lokalisasi, apapun itu sebagai sohib Gori berharap semoga saja si Grepong mendapatkan kepuasan dari "cem-cemannya”... Yesss.

Back to the bockong of this artikelinthir :

Dengan baik Dona menjawab Pak Herry "terima kasih Pak Herry sudah datang kesini, sekarang tolong antar saya ke tempat lokalisasi tersebut, karena sejak malam minggu suami saya tidak pulang."

[caption caption="Sumber : www.baliexpressnews.com"][/caption]Di atas adalah penggalan paragraf akhir dari artikel Lora yang berkisah tentang seorang lelaki yang mengindap kelainan seks, Gori sebut itu kelainan, karena dalam cerita itu tidak ada yang aneh, seks teratur, saling mencintai dan juga keluarga yang harmonis, mengapa bisa-bisanya sang suami kecantol di lokalisasi, gimana kalau kita utak-atik bijinya Dwi siapa tahu ada jawaban disana xixixixi.... clottkidot :

Dwi Raditya Primarianto, seorang pria yang ganteng dibandingkan monyet seperti Gori, smart, gagah perkasa, berotong besar, itu menurut cerita Arkeong The Sempakman, Gori sendiri tidak terlalu menyimak cerita Arkeong, kenapa kok bisa mengetahui otong si Dwi gede, kita tidak usah mencari jawab untuk itu, karena Gori hanya akan mencari jawab kenapa si Dwi bisa terjerembab dalam lembah dusta penuh lendir yang nikmat tersebut... aahhh seandainya Gori ikutan #bloon mode on wakakakakak.

Cinta, sebuah rasa yang ada di hati kita masing-masing untuk kita berikan kepada orang yang kita kasihi, Dwi dan istri adalah dua orang yang satu sama lain saling mencintai. Jika menilik dari keadaan ini, maka Gori menyatakan dalam hal ini cinta tidak menjamin seseorang untuk tidak tergoda mencari sensasi atau mencari lendir diluaran sana, karena jika cinta menjadi jaminan, maka Dwi tidak akan tersangkut dilokalisasi. 

Jika benar Dwi mencintai sang istri, maka ini adalah salah satu bentuk pengkhianatan atas cinta, tepatnya Gori menamakan, pengkhianatan cinta demi sebercak lendir yang terciprat di dalam lubang sensasi yang menawarkan kenikmatan... uppstt (jadi pengen wakakakakak).

Hubungan seks yang teratur, dalam artikel curcol "bertemu tetangga di lokalisasi" diatas jelas disebutkan bahwa Dwi dan istri selalu aktif untuk berhubungan seks, dalam ilmu kedokteran, sepasang suami istri yang berhubungan intim 2 kali dalam satu minggu masuk kategori relatif normal, nah si Dwi dan pasangan bahkan  bisa 3 kali dalam satu minggu plus lebih dari satu ronde, mengapa Dwi masih tersangkut di lokalisasi? Melihat fakta ini Gori terpaksa harus mengakui bahwa hubungan seks yang teratur juga tidak menjamin si Dwi tidak mencari lendir diluaran sana.

Apa yang membuat Dwi terperosok di dalam gelap nikmatnya lokalisasi?

Menurut kitab sekshinthir kemungkinan pertama bisa jadi si Dwi Grepong adalah seorang yang berlibido tinggi, dan istri tidak mengetahui ini, disaat Dwi mengenal lokalisasi, maka menjadi sebuah pemanfaatan dari tingginya libido, dalam dunia seksologi kenthir, ini akibat berlebihnya hormon crotkidot yang harus di crotkan, jika tidak dicrotkan maka akan mengakibatkan stres berat dan bisa mendekati stres akut... nah lho wakakakak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun