Kata kegilaan sering pula digunakan untuk menyatakan tidak waras, atau perilaku sangat aneh. Dalam pengertian tersebut berarti ketidaknormalan dalam cara berpikir dan berperilaku kurang wajar (menurut wikipedia Indonesia). Dalam beberapa daerah di Indonesia kata “Gila” kadang juga disamakan dengan istilah Kenthir, Sinting, Gendeng, Edan dan Sableng.
Beberapa bulan belakangan ini Fenomena Kenthir inilah yang sedang berkembang di Kompasiana. Menurut hemat Penulis hingga saat ini hampir sebagian besar member dari Kompasiana masih banyak yang mempertanyakan apakah Fenomena Kenthir ini dan apa maksud dan tujuannya. Sebelum membahas Falsafah Kenthir atau bisa juga disebut Kenthirisme, maka alangkah baiknya rekan-rekan mengenal siapa Pendiri dan Bapak Kenthirisasi Kompasiana, yang beridentitas sebagai berikut :
Nama : Ragile alias Kong Ragile alias Kopral Ragile alias Kopral Kenthir
Kompasianer sejak : 05 May 2009
Adapun Motto yang tertera pada Profile berisi tulisan ini :
*Tidak penting SIAPA yg menulis, yg penting APA yg ditulis*... Lahir 1960. Senang baca, nulis, humor, diskusi, catur, bola, badminton, film, musik, makan enak, bicara blak-blakan, mencintai orang jujur & berilmu... Pernah nyicipi Fak Sastra & Bahasa Inggris. Punya alias: Kopral Ragile, Engkong Ragile. Alamat Jakarta... Kalo kirim link saya sambut baik lho.
Untuk informasi jelas silakan Log in ke “ROMBONGAN ORANG KENTHIR” di Link berikut :
http://hiburan.kompasiana.com/humor/2010/10/22/rombongan-orang-kenthir-di-kompasiana/
Penulis bukan seorang ahli bahasa dan bukan pula seorang filsuf yang bisa memahami makna dari suatu kata, namun demikian karena tulisan ini sendiri dibuat berdasarkan Perspektif dari salah satu member Planet Kenthir yang terdaftar di Planet Kenthir dengan Passport No.049 atas nama Herry. F alias Fleeboy Kenthir, maka saya sendiri menyatakan hal ini sah-sah saja dan tidak melanggar aturan apapun baik di dunia maupun di Akhirat, sesuai hak asasi manusia.
Selanjutnya mari kita korek-korek sedikit, karena kalo dikorek terlalu dalam selain bisa iritasi juga bisa menyebabkan infeksi, adapun hasil korekannya adalah sebagai berikut :
Makna Falsafah Kenthir secara umum adalahMasuk kedalam diri mencari sisi paling gila didalam pikiran dan hati seseorang yang dalam hidupnya merasakan kegusaran, kegundahan, keterikatan, ketidakpuasan, kedongkolan serta keteraniayaan baik secara pribadi maupun golongan ataupun ideologis dari kekuasaan yang menindasnya. Dengan tujuan memuaskan hasrat jiwa sehingga terlepas dari perasaaan-perasaan negatif tersebut, sehingga jiwa, hati dan pikiran menjadi bebas lepas dan plong, melalui optimalisasi sisi humor yang paling sinting, gila, stress, naif dan goblok namun mempunyai visi dan misi yang jelas yakni mencapai tujuan perbaikan dalam kesetaraan diantara sesama manusia, baik sebagai masyarakat negara maupun masyarakat dunia.
Tentu timbul pertanyaan anda apakah semua orang kenthir identik dengan dengan orang gila secara harfiah. Saya pastikan bahwa warga Planet Kenthir bukanlah orang gila secara hafiah tapi mereka adalah insan-insan yang didalam jiwanya terdapat banyak kegundahan, namun karena orang-orang atau lembaga atau instrumen-instrumen negara hingga hari ini masih terdiri dari golongan orang-orang yang mengaku waras dan bermartabat. Maka bagi insan-insan ini timbul kesadaran bahwa tidak akan efektif jika penumpahan kegundahan yang mereka rasakan ditumpahkan secara waras pula, karena secara hakiki yang mereka hadapi adalah orang-orang gila yang mengaku waras (mana ada maling teriak maling hehehehehe).
Tidak ada jalan lain untuk menyadarkan orang-orang gila yang belum sadar ini maka dibutuhkan penyaluran dan sikap serta kata-kata gila pula, karena ingat pepatah sesama anjing harus menggongong, sesama tikus harus mencicit, sesama burung harus bersiul, agar komunikasi bisa nyambung.
Maaf, kalau ini terdengar kasar “singkatnya apabila menyadarkan orang gila maka sudah pasti anda harus menjadi orang gila dulu atau kenthir dulu baru bisa dipahami oleh para orang gila yang masih belum sadar dia gila, serta akan enak untuk masuk menggugah kesadaran khalayak ramai di media ini, sehingga maksud dan tujuannya penyadaran dapat tercapai secara efektif”.
Banyak sekali dari warga Planet Kenthir yang melakukan kontrol dan penyadaran bagi publik terhadap situasi gila yang sedang terjadi di negara kita, beberapa orang kenthir yang telah saya ikuttrack rekord-nya cukup konsisten menjadi media Protes dan Penampar atas orang-orang, lembaga-lembaga dan instrumen-instrumen negara yang mengaku waras serta kejadian dan situasi-situasi yang dianggap benar dan waras padahal gila, sebagaimana yang telah saya sampaikan diatas, adapun passport dan nama warga Kenthir tersebut, sebagai berikut :
(001)Ragile (006)Florensius Marsudi (009)Kate Rajawen (012)Bain Saptaman
(016)Kondo Langit (021)Della Anna (022)Joko Erdhianto (023)Zuragan Qripix
(025)Nur Setiono (029)Nuraziz Widayanto (038)Amalludin (048)Sobran Kholid (063)Thamrin Dahlan (068)Hazmi Srondol, atau mungkin ada yang lain tergantung anda.
Saya dan kita mesti berterima kasih kepada mereka-mereka yang secara konsisten, walaupun dengan cara yang kadang-kadang tidak biasa dan sungguh-sungguh stress bin kenthir binti gila membela kita dan menggugah kesadaran kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada pengelolaan Negara dan Bangsa yang sama-sama kita cintai ini.
Saya akui bahwa ke khentiran yang saya sajikan adalah murni hanya untuk menghibur dan belum ada muatan bermakna seperti postingan mereka, karena memang saya bukan orang pintar malah masih termasuk ke dalam golongan orang-orang terbodoh yang hanya bisa tertawa dan menertawakan apapun yang bisa ditertawakan dengan harapan tertawa saya mampu menyadarkan saya bahwa saya masih waras.
Cukup sudah tulisan kenthir ini saya haturkan semoga dapat diambil manfaat dan meluruskan persepsi bahwa KENHIRISASI yang sedang di bangun oleh Para Sahabat Planet Kenthir diatas bertujuan baik dan bermanfaat, setidaknya bagi diri saya…hahahahahahahahahahhaha.
Ada salam dari Fleeboy Kenthir …. (gambar dari uncle google dan lapak tetangga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H