[caption id="attachment_86829" align="alignleft" width="300" caption=" "][/caption]
Topik di halaman depan Kompasiana “Hikayat Gayus”…… cukup menantang untuk di eksplor, lagian kejadian hari ini cukup lucu saat ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Diantara kesibukan pegawai-pegawai pajak dan kesibukan kami rakyat negara ini yang sedang ngantri urusan pajak…. Tersenyum miris denger lagu “Andai Aku Jadi Gayus by Bona BE” sedang mengalun dengan indahnya diruangan luas dan dingin itu… hihihihi. Hati jadi tergelitik lagu ini masuk kesarang macan…hihihihi dan entah apa yang ada kepala para pendengarnya saat itu….. pasti ngawur semua.
Kalau melihat hukuman yang diberikan pada Gayus yang hanya 7 tahun plus denda hanya 300 juta kelihatannya memang memilukan…. Tapi yah mau bilang apalagi kasus ini jika dilihat secara hukum memanglah hanya menyangkut Gratifikasi dan Suap yang diterima oleh si Gayus dan sungguh-sungguh belum menyentuh akar permasalahan sebenarnya tentang pengemplangan pajak oleh beberapa Perusahaan Multinasional di Negara yang kita cintai ini. Bayangkan berapa besar uang pajak yang dikemplang dengan dibandingkan dengan dahsyatnya nilai gratifikasi yang diterima si Gayus culun ini.
[caption id="attachment_86830" align="aligncenter" width="240" caption=" "]
Sorry sudahi dulu pembahasan hukum diatas. FK Cuma mau bicara tentang judul postingan diatas “Ini Bukan Gayus Biasa”………. Karena mari kita lihat Gayus dari sisi manusianya, dari curhat manisnya pada FK, bahwa uang bukan segalanya :
Gayus : “Bro… bagiku uang bukan segalanya!!”
Fleeboy : “Nah lho, maksud ente?”
Gayus: “Iya bro, uang bisa membeli obat, tapi gak bisa membeli kesehatan bro….
Uang bisa membeli teman tapi tak bisa membeli persahabatan bro…
Uang bisa membeli makanan tapi tak bisa membeli selera bro….
Uang sungguh-sungguh telah membawa penderitaan bagiku dan keluargaku bro, benar-benar menderita dan banyak orang menderita gara-gara uang bro… uang dan uang….
Fleeboy :”Setuju banget dengan ente Yus, dan sebagai sahabatmu… terus terang aku tak ingin kamu menderita hanya karena uang bro, jadi sebagai sahabat aku rela menderita demi dirimu Gayus… aku rela banget, jadi berikanlah sisa uangmu padaku karena kutahu pasti masih banyak, itulah sebabnya tadi aku buka rekening baru…. Kalau bisa segeralah transfer uangmu itu Gayus… secepatnya karena lebih cepat lebih baik saudaraku Gayus, agar penderitaanmu berkurang…hahahahaha”
Gayus :“Sompret… lue, ntar kalo ane curhat masalah bini gua… pasti lue minta ditransfer juga kan.. hahahahaha”
Tahukah kalian bahwa ini Bukan Gayus Biasa, karena Cinta ini bukan cinta biasanya Afghan, lalu ku nyanyikan lagu itu untuk Gayus :
Lirik gubahan lagu Afgan Bukan Cinta Biasa menjadi “Ini Bukan Gayus Biasa”
Kali ini kusadari Aku telah jatuh Jayus padamu Dari hatiku terdalam Sungguh aku Jayus padamu
Gayusku bukanlah Gayus biasa Jika kamu yang memiliki Dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Terimalah pengakuanku Percayalah kepadaku Semua ini kulakukan Karena kamu memang untukku
Gayusku bukan Gayus biasa Terimalah pengakuanku….
[caption id="attachment_86831" align="alignleft" width="210" caption=" "]
Gayus: “hahahahaha dasar FK Romantis hahahahaha…. Tapi sorry Bro, ane lebih suka versi dangdutnya “Cinta Satu Malam” gubahan ane si Gayus H.Tambunan, kayak gini nih :
Cuma Tujuh Tahun…. Oh… indahnya Cuma Tujuh Tahun….
Buatku… Melayang
Walau Tujuh Tahun…
Kan S’lalu ku buat
Jaaalaan… jaaalaan…
Cuma tiga ratus juta … ohh ringannya
Denda tiga ratus….
Buatku melayang….
Ratusan milyar…
T’lah kudapatkan….
Oh.. indahnya
Aku jadi kaya…
Cuma tujuh tahun…
Oh…senangnya
Fleeboy : “Setan… belang sompret bin kampret…. Enak bangsat lue.. hahahahahha”
Untuk sedikit menghibur saudara Kenthirku semua…..
Salam Bibir Croottttt……Dari Fleeboy Kenthir.
Ilustrasi dari uncle google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H