Setelah sekian lama menyesatkan diri di Kompasiana….. ternyata oh… ternyata hampir 80% yang nge-Add jadi Friend disini adalah tipe-tipe pria dan wanita yang romantis. Hasil survey subjektif yang sangat melegakan, karena ternyata oh…. ternyata kawan-kawanku juga punya hati yang halus. Sedang disudut lain sebagian lagi terkesan sangat merendahkan nilai-nilai romantisme, bahkan ada yang seakan-akan menyiratkan bahwa romantisme adalah sampah dari kesia-siaan belaka.
Silakan Lecehkan Romantisme karena itu berarti melecehkan sisi lain dari hatimu sendiri, karena hadirmu kedunia ini pun adalah sebuah bagian dari romantisme.
Agar tidak melantur terlalu jauh, sejatinya opini tentang pentingnya suatu romantika dalam sendi-sendi kehidupan adalah mutlak, apalagi dikala kehidupan ini seakan telah kehilangan makna karena berbagai bentuk perubahan dalam dinamika hidup yang berjalan sangat cepat dan tanpa koma, melibas sendi-sendi kehidupan yang semakin kompleks seperti masa-masa sekarang ini.
Oke… ini beberapa contoh Romantisme pada beberapa situasi :
#1. Romantisme saat sedang marah dan geram….
Janganlah marah menyebabkan seluruh hati tertutup, karena dalam marah jika dicermati dengan indah maka ada sesuatu yang bernama sesal jika marah terus membakar. Cobalah maknai romantisme ketika marah, bayangkan secara romantis bahwa kemarahan kita adalah karena kita mencintai pasangan atau seseorang yang kita marahi atau kita hendak mencoba menyayangi apa yang telah salah dilakukan olehnya, rasakan romantismenya…. Bahkan diam, ngambek atau merajuk saat marahpun menyimpan romantisme bagai air deras diantara pancuran pastinya akan menuju palung yang tenang juga akhirnya. Romantisme marah dapat menjadikan sebuah marah terbingkai dan tersimpan dengan manis, sebagai sebuah pembelajaran tentang mencintai diri dan orang lain.
[caption id="attachment_111053" align="alignleft" width="300" caption=" "][/caption]
#2. Romantisme saat sedang sedih dan kehilangan….
Melankolis dan empati yang berlebih adalah bagian dari sedih, saat-saat sedih adalah saat dimana romantisme sangat dibutuhkan, karena dengan romantisme yang tersimpan dihati, kita baru dapat memaknai arti sedih sejati……. Sedih adalah bagian dari rasa yang disisipkan-Nya dihati kita karena hati adalah tempat segala rasa dan sedih adalah rasa yang sangat mempengaruhi rasa-rasa yang lain. Nikmati kesedihan dengan romantis, seperti kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintai apapun alasannya, bayangkan secara romantis bahwa tidak ada suatupun kehilangan yang mampu menghapus kenangan dirinya dihati untuk selamanya dan nikmati sepanjang masa romansa ini, maka hati yang sedih bahkan yang keras sekalipun akan melembut dan terbuai oleh romantika kenangan indah disetiap sisinya.
#3. Romantisme saat kekurangan dan kesempitan hidup…
[caption id="attachment_111055" align="alignright" width="210" caption=" "][/caption]
Pernahkah kalian mendengar rayuan gombal “sayang apapun itu walaupun hidup dan makan satu piring berdua-pun aku rela asal selalu berada disampingmu”… hehehehehe bayangkan hal itu dalam situasi yang nyata…. Wuih..wuih.. betapa romantisnya sebuah hubungan seperti ini walapun dalam kekurangan dan kesempitan, bagaimana justru kebahagiaan dari sebuah romantika mampu merubah situasi yang demikian terbatas membuat semuanya terasa indah dan berwarna, yang suatu ketika akan menjadi kenangan dengan goresan tinta emas bagi yang menjalani situasi tersebut. Bahkan sejatinya didunia ini tidak ada orang miskin jika dihatinya hadir kata syukur dan romantisme yang mencukupkan akan yang kurang. Contoh nyatanya, banyak orang yang hidupnya pas-pasan sehari demi sehari, namun tetap berbahagia dan penuh kasih sayang pada keluarga dan lingkungannya, disanalah romantisme itu ada “didalam hati” yang merasakan rasa dan penuh cinta juga syukur pada-Nya.
#4. Romantisme saat dalam cobaan berupa sakit dan bencana…
[caption id="attachment_111056" align="alignleft" width="300" caption=" "][/caption]
Coba rasakan bagaimana situasi yang terjadi saat saudara-saudara kita yang mengalami bencana??? Betapa banyak kehilangan baik materi maupun moril bahkan nyawa. Tanpa romantika semua ini tak akan bertahan contoh percakapan ini:
“mas kita telah kehilangan semuanya… sedih rasanya….” ujar sang istri
“ehm… iya, tapi sayang biarlah rumah kita, kendaraan kita telah tak berbekas… bagiku yang terpenting saat ini… dirimu dan buah hatiku semua ada dan selamat….”ujar sang suami (Benar-benar sebuah romantika yang berbalut dengan rasa keikhlasan pada-Nya).
~ Ketika seseorang berada didalam sakit, romantika sangat dibutuhkan. Romantis pada dirinya sendiri dalam memaknai arti waktu “detik demi detik” yang masih diberikan oleh-Nya, tentulah sangat romantis bahkan membuat hati terenyuh ketika seseorang yang sedang menderita berucap :
“Betapa indahnya pagi ini… terasa hangat sang mentari… lembutnya sang angin yang membelaiku…. Terima kasih Tuhan, aku masih ada disini untuk menikmati itu semua hingga hari ini, padahal selama ini aku hampir lupa bahwa ini semua adalah anugerah terindah yang kau berikan padaku…. “ betapa romantisnya kita memperlakukan diri kita saat-saat seperti ini. Saat-saat dimana kita benar-benar menghayati apa yang telah kita cecap selama ini….. setiap desah napas dari-Nya yang kita hembuskan sepanjang hidup.
Bahkan dalam perjuangan memperebutkan kemerdekaan pun kita mencium juga merasakan aroma romantisme nan sangat kentara dalam setiap tetes peluh dan darah yang menetes dari setiap putra bangsa yang gugur bagi sang Ibu Pertiwi……..
Cukup dulu tentang romantika kali ini, asal jangan dianggap romantisme itu ROKOK MAKAN GRATIS yang mengenyangkan..wkwkwkwkwkwk itu sudah jauh dari pakem bro.. wkwkkw… jangan salah arah yah….
Ada salam dari FK, semoga tulisan ini ada secuil manfaatnya dalam memaknai rasa
[caption id="attachment_111059" align="aligncenter" width="375" caption=" "][/caption]
Untuk Jawaban Komen Wepe.. kenapa ada tulisan ini adalah bahwa Secuil Fakta HF merasa gerah ketika romantisme dilecehkan dengan dibandingkan dengan harta, pada sebuah postingan opini, yang bukan dalam konteks artikel Hiburan :
Salam Bibir Kenthir Crootttt…..wkwkwkwkwkkwkwkwkwk.
Ilustrasi dari google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H