Huahhhhhhh…. Senin pagi, masih ngantuk Wuahhhhh…. Minggu telah lewat. Mari, mari, mari ayo bangun, kita sambut mentari yang masih seperti kemarin tersipu malu disaput awan.
Sahabat kutawarkan kopi ini padamu, maukah dirimu minum bersamaku dengan cangkir yang sama segelas kopi cinta di Senin Pagi ini, sebagai tanda awal persahabatan kita di Kompasiana satu minggu ke depan.
Aroma kopiku pagi ini amat wangi, dalam ungkap kata…………..ehmmmmmmm :
S ……ebelum
E……ngkau
L……aksanakan semua
A…..ktifitasmu kawan
M….ari, mari kita minta
A…..llah SWT, untuk
T…..urut andil dalam langkah hari ini karena…….
P……ada-Nya lah….
A……danya Kekuatan
G…..agasan & karsa yang
I……ndah dalam keberkahan dan Syukur…………….
Selamat Pagi Sahabat, semua nampak berucap dipagi ini…………………… ehmmmmm :
Atap rumah menyapa : “Tinggi….Tinggilah kami, bakar semangatmu setinggi-tingginya hari ini”.
Jendela rumah berucap : “Mari, mari sayang kita lihat cahaya mentari jika dia masih tersipu”.
Pintu rumah berucap : “Rengkuh dan dorong diriku, lihatlah harapan dan impian diluar sana”.
Jam dinding berucap : “Pastikan setiap detikmu selalu terselip asa dalam bahagia ……….”
Kalender menyapa : “Buka kompas-mu, klik login kompasianamu saring informasimu sebagai sarapan pagi ini……….”
Cermin rias berucap : “Wah…kamu keren dan cakep…. Ingat sebelum mengambil langkah lihatlah kedalam dirimu dulu …… baru putuskan, dan jangan engkau lupa camkan ini dalam hatimu :
Tersenyumlah walau pahit… dan tak semanis kopi di pagi ini !!!
Jagalah hati dari penyakit iri dan dengki… buang jauh mulai pagi ini !!!
Yakinlah! tak ada manusia yang sempurna, berusahalah sesempurna yang engkau mampu, wahai sahabat-sahabatku di Kompasiana………bahagia untukmu & untukku, Amien.
Ehmmmm…. Bersama aroma pagi ini, kusampaikan padamu salam dari FK disini…hehehehe
Gambar dari google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H