Setelah Indonesia mengurangi subsidi BBM jenis premium dan solar per tanggal 17 November 2014 dengan konsekwensinya menaikan harga. Kini giliran Pemerintah Malaysia juga akan menghapus subsidi BBM per tanggal 1 Desember 2014. Salahkah Malaysia yang dengan mengambil kebijakan ini..?? tentu tidak. Masing-masing negara punya urusan sendiri untuk menentukan langkahnya. Tetapi rentang waktu yang relatif singkat dengan Indonesia ini, kita perlu menerka ada apa ini...?? Bukankah Malaysia baru saja menaikkan harga BBM per 2 Oktober 2014..?? Kenapa rentang waktu 2 bulan sudah akan menaikkan lagi..?? Padahal harga minyak dunia sedang menunjukkan trend turun.
Baiklah sama-sama kita analisa keadaannya, tetapi sebelumnya kita lihat dulu perbandingan harga BBM Indonesia dengan Negeri Jiran itu. Sumber berita Tribun News (18 Nov 2014) : Saat ini Harga Bensin RON 95 di Malaysia 2,30 Ringgit (Rp. 8.400/liter) dan minyak solar 2,20 Ringgit (Rp. 8.100/liter). Indonesia bensin RON 88 Rp. 8.500/ltr dan minyak solar Rp. 7.500/ltr. Disini terlihat harga Bensin Indonesia lebih mahal dari Malaysia walaupun minyak solar masih lebih murah Indonesia
Ramai-ramai berita akan kenaikan BBM di Indonesia ini sudah dimuali sejak awal september 2014 saat masa akhir pemerintahan SBY, Bahkan di beberapa SPBU Indonesia lmengalami laka stoc, masyarakat sampai antree berjam-jam.. Tetapi rupanya SBY tidak mau menaikan. Mungkin Sby cari aman agar tidak dicap menyengsarakan rakyat di akhir masa jabatannya dan pilih mewariskan ke pemerintah penggantinya.
Alasan yang digunakan pemerintah agar bisa meniakkan harga BBM subsidi ini adalah lagu lama yang nyaring terdengar setiap kali ada rencana kenaikan. Subsidi dinilai tidak tepat sasaran lebih dinikmati kaum menengah ke atas yang punya kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil). Anehnya alasan ini banyak didukung para pengamat, pakar minyak juga para penulis beberapa artikel termasuk juga sebagian komentatornya. Mereka menganggap dengan dihapuskannya subsidi maka pemilik mobil pribadi tidak lagi MENYUSU BBM SUBSIDI, malu dong sama rakyat miskin. Begitu kira-kira. Tetapi ada lagi yang mengatakan bahwa dengan adanya subsidi ini membuka peluang kepada para mafia migas untuk menyeludupkan BBM subsidi le Luar Negeri karena harga di sana masih jauh lebih mahal.
Kali ini penulis menyoroti tentang adanya penyeludupan BBM subsidi ke LN itu. Dengan dinaikkannya premium RON 88 menjadi Rp. 8.500;liter maka pintu untuk menyeludupkan sudah tertutup 80%. Bagaimana mau menyeludupkan lha wong harga di LN lebih murah kok. Ya rugilah para mafia penyeludup itu.Nah dengan adanya rencana Malaysia menghapus subsidi yang berpeluang menaikkan harganya, tentu pintu bagi para bandit penyeludup minyak kembali melebar. Angin segar bagi mereka para PENYUSU BBM Indonesia untuk DIKENCINGKAN ke LN. Mereka akan tertawa terbahak-bahak sambil ongkang-ongkang kaki menikmati CERUTU di kapak pesiar mewahnya. Kalau sudah begini apakah Indonesia akan kembali menaikkan harga BBM jenis premium itu dengan alasan harganya masih murah sehingga yang menikmati para penyeludup itu..?? Disini kita semua tetap harus berpikir positif, jangan dulu mencurigai negara manapun tetapi tetap harus waspada dengan gerakan oknum-oknum tertentu yang bertujuan menggerogoti Indonesia. Memang benar Pak Jokowi sudah memerintahkan untuk menenggelamkan kapal asing ilegal fishing, tetapi akan lebih tegas lagi jika Pak Presiden juga memerintahkan menenggelamkan kapal penyeludup minyak itu. Kapan ini terjadi...?? Kita tunggu saja...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H