Pada Akhir- akhir ini Insiden kekerasan seksual makin meningkat tiap tahunnya, serta korbannya bukan hanya orang dewasa, tetapi juga remaja, anak-anak terlebih lagi hingga bayi. Gambaran atas kekerasan seksual terhadap anak makin meluas serta mendunia hingga hampir di semua penjuru negara. Angka kejadian kekerasan seksual terhadap anak terus makin naik dari waktu ke waktu. Kenaikan tersebut bukan hanya terjadi pada kuantitas melainkan juga pada kualitas. Serta yang lebih parah yakni kenyataan bahwasanya sebagian besar pelaku berasal dari lingkungan keluarga atau anak-anak, serta lebih buruk lagi, lembaga pendidikan.
Kekerasan seksual yang meningkat akhir-akhir ini yakni kekerasan di bidang pendidikan. Kekerasan seksual dalam pendidikan menjadi salah satu sorotan tahun lalu. Agni (bukan nama sebenarnya) mahasiswi Universitas Gajah Mada (UGM) yang mengalami pelecehan seksual saat sedang kuliah kerja nyata (KKN), Insiden Baiq Nuril seorang guru honorer di SMAN 7 Mataram yang dilecehkan secara seksual ole kepala sekolah tempat mengajar serta setelah dua insiden itu terungkap, kepala sekolah tempat dia mengajar diekspos ke berbagai media dan juga beberapa kasus lain di dunia pendidikan diekspos (Kekerasan Seksual dalam Institusi Pendidikan - LBH Yogyakarta, no date)
Dari definisi pelecehan seksual bisa diambil kesimpulan bahwasanya sebenernya pelecehan seksual yakni aktivitas atau perilaku yang memiliki sifat seksual serta tidak di inginkan oleh korbannya yang mana membuat korban merasa terganggu, trauma serta tidak merasa nyaman yang menuju perilaku asusila yang tidak mendapati  kehendak dari korban.
Ada beberpa factor yang mempengrauhi terjadinya pelecehan seksual pada dunia Pendidikan, yaitu:
Adanya kesempatan
Jika pelaku memiliki kesempatan dalam melakukan pelecehan seksual maka bisa menjadi salah satu factor penyebab terjadinya pelecehan seksual, jika kesempatan tidak ada maka pelecehan seksual juga tidak akan terjadi.
Krisis Moral
Pelaku pelecehan seksual biasanya memiliki kecenderungan memiliki moral yang buruk. Orang yang memiliki moral yang buruk akan melakukan kegiatan- kegiatan yang menyimpang dan melakukan seks bebas tidak pernah merasa bersalah.
Kecanduan Dengan Pornografi
Pada seseorang yang sering menonton video pornografi atau membaca konten- konten yang berbau pornografi secara tidak langsung otaknya akan penuh dengan pikiran- pikiran tentang kegiatan asusila yang dapat di lampiaskan terhadap korban pelecehan seksual.
Hasrat Seks Yang Tidak Tersalurkan