Seringkali kita mendengar istilah yang bernama anggaran negara, akan tetapi kita sebagai masyarakat awam tentunya tidak pernah mengikuti perkembangan yang terjadi di lapangan. Seringkali kita hanya mengetahui kasus-kasus yang terjadi dalam pemerintahan tanpa tau asal mula sebab-sebab terjadinya hal tersebut. Masyarakat cenderung lebih condong untuk terima jadi setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah. Kebanyakan masyarakat tak ingin mengenal lebih dalam hal-hal yang ada dalam negara yang sebenarnya “merugikan” bagi masyarakat itu sendiri.
Anggaran negara, terdiri dari anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah. Merupakan kebijakan yang dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan wakil rakyat di DPR yang bertujuan untuk membiayai segala kelangsungan hidup yang terjadi pada bangsa ini. Setiap tahun pemerintah merumuskan kebijakan ini agar tujuan untuk menyejahterakan masyarakat bisa tercapai melalui angka-angka besar yang tertuang dalam APBN setiap tahun. Pemerintah mengalokasikan setiap pendapatan dan belanja tersebut sesuai dengan pos masing-masing jenis pendapatan maupun belanja tersebut.
Dalam opini kali ini, sesuai judulnya penulis akan membahas tentang anggaran yang “sia-sia”. Mengapa demikian? Penulis rasa bahwa hal ini lumrah terjadi di dalam setiap organisasi kegiatan maupun pemerintahan. Memang anggaran itu dibuat sesuai dengan alokasi yang tepat bagi setiap kegiatan yang akan dilakukan. Akan tetapi di sini saya akan sedikit menekankan pada pelaksanaannya di lapangan. Sering terjadi bahwa anggaran pendapatan dibuat sekecil mungkin dan anggaran belanja dibuat sebesar mungkin, namun tetap dalam batas kewajaran. Maksudnya sudah jelas bahwa nantinya pada saat realisasinya, pendapatan yang diterima akan lebih besar dan belanja yang dikeluarkan akan lebih kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya selisih yang cukup signifikan terhadap pencapaian realisasi dari anggaran yang dibuat. Akibatnya ini akan sedikit merusak tatanan yang telah dibuat sebelumnya saat pembuatan anggaran negara. Hal lain yang mungkin terjadi dari pelaksanaan anggaran adalah dari realisasi anggaran belanja itu apabila tidak tercapai –dalam hal ini terjadi selisih yang lebih rendah dari anggaran yang cukup signifikan- maka akan dipas-paskan agar bisa tepat sesuai anggaran bagaimanapun itu caranya.
Terkadang untuk menutupi realisasi belanja agar tepat sesuai dengan anggaran, maka banyak kegiatan yang “tidak berguna” yang akan dilakukan oleh pegawai pemerintah, semisal jalan-jalan ke suatu tempat dengan dengan dalih melakukan kegiatan pemerintahan padahal sebenarnya hanya untuk bersenang-senang menghabiskan anggaran yang ditujukan untuk menutupi anggaran agar sesuai dengan yang ditetapkan di awal. Hal ini yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat karena masyarakat cenderung hanya menilai bahwa pelaksanaan anggaran sudah sesuai dengan yang ditetapkan atau belum. Di sini penulis hanya menganalisis beberapa kejadian yang memang sebenarnya terjadi, bukan untuk menyalahkan pemerintah tentang realita dari pelaksanaan anggaran itu sendiri. Penulis juga masih belajar pada suatu waktu nantinya bagaimana menjadi seorang bagian dari pemerintahan yang mampu untuk menjalankan pemerintahan dengan baik tanpa adanya unsur seperti itu.
Alangkah baiknya bahwa pemerintah membuat kebijakan yang sewajarnya yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Dan juga apabila terjadi selisih kurang dari pelaksanaaan belanja negara, dapat dialokasikan kepada masyarakat yang membutuhkan agar nantinya anggaran tersebut berguna dan tidak “sia-sia” belaka.
Memang kita sebagai masyarakat biasa tidak dapat terus mengawasi setiap pelaksanaan kegiatan pemerintahan dengan baik karena masyarakat sendiri memang tidak dilibatkan secara langsung dalam pemerintahan, sehingga dibutuhkan kejujuran yang teramat besar dari setiap bagian pemerintahan itu sendiri agar pelaksanaan kebijakan yang dibuat pemerintah untuk masyarakat tidak merugikan semua pihak. Dan semoga kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah dapat lebih tepat guna pelaksanaan dan sasarannya bagi masyarakat. Jika tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi. Yuk mari bersama-sama mewujudkan bangsa yang lebih maju dalam segala bidang pemerintahan demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H