Pengantar
Seorang anggota TNI AD dalam fungsi teritori sebagai Bintara Pembina Masyarakat (Babinsa) mengirim pesan. Pesan itu berisi permintaan dan harapan agar kami menyiapkan satu tim untuk menyambut kedatangan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.  Kami segera menyanggupi untuk menyiapkan tim ini yang biasanya mudah diorganisir, baik oleh murid SD, SMP atau bahkan pemuda (gereja). Tim akan mengucapkan tutur budaya apa yang disebut natoni (atau sebutan lainnya: aa' asramat, basan, takanab, slamat).Â
Teks segera disiapkan untuk maksud latihan sambil menunggu kepastian.
Sampai dengan akhirnya kami membaca berita dalam media daring, bahwa Jenderal Maruli Simanjuntak telah tiba di Kabupaten Kupang dan melakukan beberapa kegiatan. Kami bisu saja... hehe...
Teks yang disiapkan
Teks yang disiapkan demikian bunyinya:
Baisenut ma ronaen neu Uisneno Amo'et Apakaet neno tuun am ne, PAH PINAN
Neu 'nisu mnanu apao pano ma freu mamut haran pah mkoen om uum mraak tasi ma noe on naan am ne, ON NAAN
Ka ntaa'-taa' ate hit ta'eku mne, TATEEF
Uisneno nneek ma namnau, npafa' ma npanat kit arkit on naan am ne, ON NAAN
Nok ko nbi ranan a'roo ma mnanu' mkoen om uum meik hanaf arekot mapiin am ne, MAKRAHA'
He muteut pah ma nifu Indonesia on naan am ne, ON NAAN
Es on naan maut he mok ho sukim ho toram sin mait mepu areokt am ne, AMASAT
Njair rasi mnaub neu anah-anah ana' suni-aunu, sfuut ma anaf on naan am ne, ON NAAN
Munoni' ma mumbaub sin, musanut kabin ma prenat meu sin on naan am ne, ON NAAN
Maut he nanaob rasi paot haran pah nateut ma ntuna' pah ma nifu Indonesia on naan am ne, ON NAAN
Maut he pah m nifu Indonesia npiin am ne NAKRAAH
Hai a'aat ma sramat antuu' ma nheu' on re' naan, tua.
Hai miskau tkoen on attam, tua
Sraamt am hi mneen ai' kah? HAI MNEEN (3x)
Terpujilah Tuhan Pencipta langit dan bumi
Salam hormat kepada yang mulia pemegang kendali keamanan yang telah menempuh perjanalan melintasi lautan bersama kami di sini. Bukanlah secara kebetulan kita bertemu. Tuhan penuh cinta kasih, menjaga dan melindungi kita. Ketika perjalanan jauh dan panjang mengantar (Panglima) tiba di sini dalam kemuliaan. Biarlah rangkaian acara yang akan dilaksanakan demi kemuliaan negara Indonesia. Bersama para prajuritmu, ingatkanlah, berilah komandomu agar mereka dapat menunaikan tugas menjaga keamanan negara, dan menjunjung martabat dan kemuliaan negara kita Indonesia.
Demikian sambutan kami.
Penutup
Bila sahabat pembaca pernah menyaksikan (atau menonton) acara penyambutan di pulau Timor, ada tutur budaya yang khas. Tulisan dalam teks di atas, sengaja dibuat seperti itu untuk menjadi tuntunan pada pembaca bahwa orang yang mengucapkan/memimin (a'a'aat)Â membaca/mengucapkan bagian yang dicetak dengan huruf kecil, sedangkan para pengiring (aseter) mengucapkan yang tercetak dengan huruf besar (capital).
Kami sertakan terjemahannya agar kiranya sahabat yang membaca dapat mengetahui isinya.
Akhirnya, kami tenang-tenang saja setelah mengetahui bahwa Jenderal Maruli Simanjuntak telah tiba dan melakukan tugas sebagaimana telah diatur. Mungkinkah kami kecewa? Tentu saja, namun kekecewaan itu tidak berarti kami harus bertindak untuk meminta klarifikasi atau hal lainnya.
Satu kepastian, teks ini menjadi catatan berharga bahwa kami pernah diminta untuk menyambut seorang Jenderal walau tidak sempat diwujudkan.