Anda sudah tiba di Babbia' Amanatun Selatan? Bagi kebanyakan masyarakat Timor Tengah Selatan, mungkin sudah. Pada para travelers, mungkin sudah pernah. Bagi mereka yang kepo mungkin mulai berpikir dan merencanakan akan ke sana. Atau, jika Anda tidak sempat, catatan ringan ini anggaplah sebagai pendekatannya. hehe.. Â
Jumat (5/7/24), rombongan Unit Bahasa dan Budaya GMIT Kupang berangkat dari kota Kupang menuju Nunkolo. Rombongan menuju kota So'e, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kendaraan yang ditumpangi di antaranya, 2 unit bis, 1 unit minibis, dan 2 unit mobil avansa yang menggantikan satu unit bus yang mengalami gangguan di perjalanan menuju So'e. Ada pula yang menggunkan motor dan mobil pribadi.
Rombongan tiba di ibukota Kecamatan Amanatun Selatan. Di sana Jemaat Syalom Oinlasi B menanti dengan suguhan hidangan yang menyegarkan badan sebelum melanjutkan perjalanan. Tentu, rombongan sangat berterima kasih pada jemaat ini. Mereka menyediakannya dengan sukacita dan kasih persaudaraan.Â
Oinlasi sebagai bekas ibukota Ke-usif-an Amanatun, kini menjadi ibukota Kecamatan Amanatun Selatan. Amanatun Selatan sendiri telah dimekarkan dengan salah satu kecamatan baru yakni Kecamatan Nunkolo, ibukotanya Nunkolo.Â
Â
Satu keunikan saya dapati di Oinlasi. Satu Monumen. Monumen ini berdiri di tengah-tengah kota Oinlasi yang lumayan kesibukannya. Monumen itu yakni seseorang yang sedang menunggang kuda. Â Unik, karena tidak ada informasi apa pun tentang monumen itu. Informasi mengenai, siapa, bagaimana dan apa jasanya atau informasi lainnya.
 Sesudah rombongan secara bersama-sama menikmati hidangan yang disediakan oleh Jemaat Syalom Oinlasi B, perjalanan dilanjutkan. Kali ini jalanan menurun dengan kelokan-kelokan tajam.Â
Menurut informasi yang diperoleh, jarak tempuh dari Oinlasi menuju Nunkolo kurang lebih 22 km. Apakah menempuhnya akan kurang dari satu jam sebagaimana informasi yang disampaikan gugel? Maaf, tidak dapat dipastikan demikian. Mengapa?
Jalanan yang sudah beraspal bagus (butas/hot mix) sungguh sangat menolong para pengguna jalan. Andaikan saja belum ada pengaspalan (peningkatan mutu jalan), tentulah akan lebih dari satu jam untuk mencapainya bila perjalanan dimulai dari Oinlasi.Â