Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Alasan Sahabat Memilih Sekolah untuk Anak?

3 Juli 2024   20:49 Diperbarui: 3 Juli 2024   21:09 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun pelajaran baru segera tiba pada Juli ini. Setiap akhir tahun pelajaran sebelumnya dan menuju tahun pelajaran baru, orang tua dan calon murid baru akan mencari unit sekolah terbaik. Unit-unit sekolah terbaik itu ada di sekitar jangkauan dengan berjalan kaki, atau berkendaraan dengan nihil resiko, tetapi ada pula yang terbaik itu dalam jangkauan yang lebih jauh, yang oleh karenanya ada pilihan untuk menetap di sekitar lingkungan sekolah (bila sudah sekolah lanjutan atas), asrama dan atau pergi-pulang setiap harinya.

Pilihan-pilihan selalu ada pada orang tua untuk membawa anak ke unit sekolah terbaik itu telah merembes hingga ke pedesaan. Masyarakat pedesaan yang anaknya telah menamatkan sekolah dasar, akan memilih sekolah menengah pertama di sekitar wilayah pedesaan, atau akan mengirim anaknya untuk bersekolah di kota pada sekolah "favorit" dengan resiko biaya tinggi. Begitu pula bila anak menamatkan sekolah menengah pertama dan ada sekolah lanjutan menengah atas di sekitar (mungkin saja) pilihan jatuh di sekolah tersebut, atau lebih bagi baginya untuk memilih sekolah favorit di kota, dengan pertimbangan memberikan pengalaman baru pada anak sekaligus adaptasi dengan lingkungan masyarakat perkotaan.

Nah, selalu ada saja sesuatu yang ada dalam imajinasi para orang tua tentang satu unit sekolah. Sesuatu yang membuat olah pikir dan olah timbang di dalam benak sebelum mengambil keputusan mendaftarkan anak ke sekolah. Sesuatu itu disebut favorit. Beberapa hal di antara kefavoritan itu yakni:

  • tampilan lingkungan sekolah: asri, sejuk, mengagumkan
  • interaksi guru-murid dalam lingkungan sekolah, (dapat saja ada guru yang difavoritkan)
  • materi ajar dan pengembangannya (dapat saja ada mata pelajaraan favorit)
  • ekstra kurikuler yang ditampilkan yang membanggakan karena terlihat dan dirasakan
  • seberapa banyak prestasi sekolah baik yang dicapai murid sebagai personal, kelompok dan institusi sekolah itu sendiri
  • dan lain-lain

Dalam satu artikel tercatat ada 6 alasan di mana orang memilih sekolah favorit:

  • Terbuka peluang untuk masuk perguruan tinggi
  • berkumpul dengan teman-teman yang cerdas
  • guru berkualitas
  • fasilitas yang lebih lengkap
  • pilihan ekstra kurikuler
  • sekolah sambil berorganisasi

Nah, alasan-alasan yang demikian itu terjadi untuk mereka yang menamatkan sekolah menengah atas, baik umum maupun kejuruan. Sementara itu ada pilihan sekolah favorit pada mereka yang baru akan melanjutkan ke sekolah menengah pertama atau yang baru akan ke sekolah dasar.

Apa alasan memilih satu sekolah apalagi difavoritkan?

Seorang Kontributor pada blog menyebutkan beberapa alasan:

  • Murah; dari sisi pembiayaan diasumsikan mudah dijangkau; ini alasan ekonomi
  • Jarak; murid sekolah dasar baiknya jarak dari rumah ke sekolah dekat; mudah dijangkau dengan berkaki
  • prestasi akademik, lulusan dari sekolah dasar selalu menunjukkan prestasi yang membanggakan
  • pendidikan agama, agar sesuai dengan agama yang dianut

Beragam alasan orang memilih sekolah favorit. Akan ke sekolah manakah anak mendaftar tahun pelajaran baru ini?

Di pedesaan, adakah sekolah favorit? Tentu saja ada. Sekolah-sekolah favorit di pedesaan yakni sekolah-sekolah milik pemerintah daerah Kabupaten, di samping sekolah-sekolah yang dikelola oleh yayasan penyelenggara sekolah. Sekolah-sekolah Negeri/Inpres di pedesaan masih menjadi "favorit". Sementara sekolah swasta yang difavoritkan, lazimnya oleh mereka yang bersikap secara "ekslusif".

Kira-kira demikian catatan menuju awal tahun pelajaran baru seputar penerimaan peserta didik baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun