Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Empat Sekolah di Kabupaten Kupang jadi Model Pilihan Google untuk Pendidikan

22 Mei 2024   09:41 Diperbarui: 22 Mei 2024   11:22 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua peserta Diklat Transformasi Sumber Daya Sekolah; foto: kiriman Said Badjideh

Satu kebanggaan sekaligus tantangan di Kabupaten Kupang khususnya pada dunia pendidikan dasar. Mengapa? Google Indonesia telah memilih 4 unit sekolah sebagai sekolah model (pilot project) untuk pendidikan. Nama  programnya Google for Education. Keempat sekolah itu yakni: UPTD Sekolah Dasar Inpres Tarus 1, UPTD Sekolah Dasar Inpres Noelbaki, UPTD Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kupang Tengah Satap dan UPTD Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Kupang Tengah.

Keempat sekolah kini sedang dalam program pelatihan bersama tim pengembangan pilot project dari Google Indonesia.  Sasaran kegiatan yakni transformasi dunia digitalisasi ada Sumber Daya Sekolah (SDS). Dalam hal SDS dimaksudkan agar guru menjadi inspiratif, aktif-kreatif dan murid riang interaktif dalam pembelajaran.

Foto kiriman Said Badjideh;
Foto kiriman Said Badjideh;

Tujuan dari kegiatan pelatihan ini yakni:

  • Memudahkan sekolah menggunakan Platform Rapor Pendidikan, Arkas dan SIPLAH, dalam menganalisis kebutuhan satuan pendidikan sesuai rekomendasi PBD kemudian menyusun rencana kerja sekolah, belanja secara online, efektif, efisien dan transparan; 
  • Percepatan dan pemulihan  pembelajaran, menyenangkan bagi guru dan murid dengan memanfaatkan platform digital.

Soft Product Application (SPA) yang digunakan dalam pelatihan ini yakni Canva, Quiiz, dan Enuma yang diharapkan dapat memberikan ketrampilan kepada para peserta sehingga mereka dapat memanfaatkannya secara kreatif ketika berada di ruang-ruang pembelajaran. Persiapannya dilakukan oleh guru dengan menyesuaikan pada tema/topik yang akan diprosesbelajarkan secara aktif-kreatif-interaktif-felixif.

Rapor (mutu) Pendidikan sekolah-sekolah menjadi acuan oleh karena di sana terdapat sejumlah hal yang menjadi catatan korektif. Catatan korektif itu selanjutnya akan secara bijak dipakai untuk kepentingan perbaikan proses pembelajaran yang diharapkan dapat menggeser paradigma lama di mana guru lebih aktif, lalu menjadikan guru sebagai "fasilitator" yang mengaktifkan murid. - Misalnya, peningkatan kompetensi guru untuk memperkuat literasi, pengembangan kegiatan literasi dan numerasi, dan kegiatan pemberdayaan perpustakaan terutama untuk pengembangan minat baca peserta didik. Contoh-contoh korektif di atas dapat dikembangkan dalam salah satu SPA yang memfasilitasi murid untuk aktif-interaktif-felixif. 

Hal lain yang turut diproseslatihkan yakni pemanfaatan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) serta pengelolaan dan pelaporan SIPLAH.

Kegiatan ini diikuti oleh Pengelola Dana BOS dan pejabat dinas pendidikan yang menangani Sarana dan Prasarana dengan memanfaatkan Tekologi Informasi dan Komunikasi.

Said Badjideh, salah satu peserta melalui pesan WhatsApp menyampaikan kepada Penulis bahwa, ia bersyukur ada peluang ini. Google Indonesia memilih 4 sekolah di Kabupaten Kupang sebagai model, yang kiranya pada masa depan ketika warga sekolah dalam wilayah Kabupaten Kupang sudah mengakses internet secara baik, model ini dapat diterapkan. Perlahan namun dalam kepastian untuk maksud ini. Ini semua untuk transformasi dan pengembangan, serta upaya yang progresif bagi dunia pendidikan dasar di Kabupaten Kupang.

Demikian sekelumit catatan dari Pelatihan yang diadakan oleh Google Indonesia, bertajuk Transformasi Digital untuk Pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun