Hei, kau curang!
Akh... aku tidak curang!
Kau menyebar fitnah
kau tak layak berucap curang!
mana buktinya aku curang?
Aku tunjukkan bukti-bukti kecuranganmu!
Aku hadapkan saksi-saksi atas kecuranganmu!
Akh... bukti-buktimu imitatif
Saksi-saksimu berhalusinasi
Hei... bawa masalahmu ke sini
Akan kuhakimi seadil-adilnya
Oh... ternyata ada ruang keadilan
kiranya keadilan untuk semua
Telah kuteliti dan kukuliti masalahmu
telah kudengarkan kesaksian saksi-saksi
telah kulihat bukti pembuktianmu
telah kurefleksikan dalam kontemplasiku
Kini
Kuputuskan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Aku menolak semua dalil, bukti dan saksi
Kamu ajukan dalil halusinasi
Kamu bawakan bukti tak cukup membuktikan
Kamu hadapkan saksi tak cukup menguatkan
hei...
Aku berkata lain
bukti tentulah mesti lebih terang dari cahaya
siapa dapat menangkap cahaya?
Saksi mestilah lebih kredibel
bagaimana mengkonkritkan kredibilitas?
kolusi dan nepotisme tak konkrit diraba
keadilan sosial bicara soal rasa damai
Keadilan telah nyata
kehidupan akan berlanjut
bumi terus berputar pada porosnya
insan terus berkarya dalam ranahnya
kerja keras dapat dilemahkan
ketulusan dikompresi kecurangan
maka,