Pengantar
Peringatan dan perayaan Sengsara Yesus, Wafat-Nya dan Kebangkitan-Nya disebut Tri Suci Umat Kristen. Refleksi dimulai sejak 7 minggu sengsara-Nya, (Rabu Abu dan Kamis putih, untuk umat Katolik), Kematian/Wafat-Nya pada Jumat Agung, hingga kebangkitan-Nya sebagai bukti Ia telah mengalahkan maut. Kematian-Nya di palang salib selalu diperingati dengan ragam cara, di antaranya yang amat prioritas yakni, Ekaristi/Perjamuan Kudus.
Saya mengikuti kebaktian/misa Ekaristi/Perjamuan Kudus pada Jumat Agung di kampung Koro'oto. Sesudahnya masih ada peluang untuk berangkat ke So'e ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan. Satu kesempatan berharga di sela kesibukan peringatan Tri Suci Umat Kristen.
Di sini ada sepenggal catatan.
Dari Koro'oto ke So'e Timor Tengah Selatan
Kebaktian/misa memperingati kamatian/wafat-Nya Yesus di palang salib berlangsung pada Jumat (29/3/24). Seluruh penganut Kristen yang mengakui fakta peristiwa ini  berbondong-bondong ke gereja/katedral untuk mengikuti kebatkian/misa yang diikuti dengan perjamuan kudus/ekaristi.
Kami jemaat anggota GMIT di Koro'oto mengikuti ibadah ini dua kali, pada pagi hari pukul 06.30 dan sore pukul 15.00 WITa. Sebagai jemaat di pedesaan jumlah yang menghadiri kedua kebaktian ini terbilang banyak. Angkanya mencapai 500-orang orang, terlebih ketika menghadiri Perjamuan Kudus (Ekaristi).Â
Di Koro'oto beberapa kegiatan dipersiapkan untuk merayakan ketiga hari keagamaan Kristen ini di antaranya, Cerdas Cermat Alkitab, Malam Pujian dan Pawai Obor pada Minggu Paskah. Kegiatan utama yakni kebaktian dan layanan sakramen baptisan kudus. Anak-anak, remaja dan taruna di Koro'oto punya kreasi tersendiri bersama para pengajar PAR (Pelayanan Anak & Remaja).
Kini, cerita berlanjut ketika menuju ke kota So'e. Perjalanan cukup nyaman berhubung di jalur utama Timor Raya sedang lengang. Kendaraan yang melintas tidak seperti biasanya dari pertigaan Oesao-Kupang-Oekabiti. Kami memanfaatkan jasa pikap.