Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Doa Seorang Abdi

3 Januari 2024   22:13 Diperbarui: 3 Januari 2024   22:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sekr.Maj.Jem.Koro'oto

Catatan awal

Seorang sahabat mengirim pesan dengan permintaan agar kepadanya dituliskan satu puisi. Puisi dimaksud berisi rasa syukur dan terima kasih pada Tuhan karena dia dan teman-temannya telah menyelesaikan satu periode tugas sebagai anggota fungsionaris gereja lokal. Fungsionaris gereja lokal yang dimaksud di sini yakni, Majelis Jemaat.

Ketika periode pelayanan mereka berakhir, terjadi proses untuk memilih fungsionaris baru. Di antara mereka ada yang tetap pada fungsi sebagaimana yang sudah diamanatkan kepadanya, ada pula yang bergeser, ada yang berhenti dan ada anggota fungsionaris baru.

Puisi dimaksud akan dibacakan pada saat mereka menerima penumpangan tangan berkat sebelum memulai tugas pada periode pelayanan baru. Puisi yang dimaksud itu sebagai berikut:

Doa Seorang Abdi

Tuhanku...
aku ini hamba-Mu, orang suruhan-Mu
Kau seleksi dan pilih melalui suara umat-Mu di sini
Kau tetapkan dengan putusan pelayan yang Kau utus
Aku bersama mereka yang telah Kau tetapkan
telah menunaikan fungsi pelayanan penatua, diaken dan pengajar
Kami mengakhiri masa menunaikan fungsi sesuai ketentuan
ketentuan itu menjadi acuan atas kesepakatan bersama
kesepakatan oleh yang mewakili kami pada sidang tertinggi jemaat-jemaat
kami menyebutkannya Sidang Sinode

Sinode kami, Gereja Masehi Injili di Timor
orang menyebutkannya secara pendek GMIT
GMIT mengartikulasikan diri sebagai murid Kristus
kami ada di dalamnya menunaikan tugas kerasulan
dalam keterbatasan pengetahuan kami tunaikan fungsi
hingga mencapai ketentuan durasi dan limitnya 4 tahun

Kini...
Di antara kami akan berhenti sejenak di sini
Berhenti untuk bersaksi tentang Kristus di hadapan umat secara umum
namun terus menjadi pemberita kasih Kristus dengan tutur, sikap dan akta
izinkan Roh-Mu terus bersama mereka yang berhenti sejenak
pula bersma kami yang masih akan bersama dalam satu gerak tarian
tarian pelayanan kami di bawah kepemimpinan Kristus Kepala Gereja

Baca juga: Kukuliti Waktu

Kami menyadari kelemahan pengetahuan dan ketrampilan
siapakah kami, ya Tuhan?
Tiliklah kami, teruslah menggandeng kami
kami akan melewati lembah-lembah hati insan
kami akan mendaki ke bukit-bukit problematika
kami akan berenang di keringnya sungai cinta kasih
kami akan merenung pada bayangan mamar pencitraan diri

Siapakah kami yang mampu tiba di segala bathin?
Apakah mereka yang membathin mengujarkan kesejukan?
Apakah mereka yang duduk di lapak sukacitanya akan bersyukur?
Apakah mereka yang mendayung di bibir pantai menghunjukkan persembahan?
Apakah mereka yang mengais di lereng akan bergirang pada butiran hasil?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun