Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wahai Waktu Istirahatlah

2 Januari 2024   22:52 Diperbarui: 2 Januari 2024   22:55 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: istockphoto.com

Istirahatlah...
Istirahatlah...
Istirahatlah...

Akh...
Tidak demikian padaku
Aku tak akan beristirahat
Aku akan tetap bergulir dalam duniamu.

Tidak!
Kau perlu beristirahat
Kau bahkan diistirahatkan
Kau akan dikenang dalam satuan waktumu
walau kaulah yang membungkus varian kisah insan

Baca juga: Kukuliti Waktu

Kau ...
Waktu yang dikunci
namamu akhir tahun
sebutanmu akan menjadi tahun lalu
akan berganti lagi menjadi beberapa tahun lampau
pada masa tertentu menjadi sekitar tahun itu...

Kau...
beristirahat?
ya... karena kau dikunci
mereka menyebutkan akhir tahun
ada yang menamai hari terakhirmu, kunci tahun
maka kau terkunci di dalam ruang kenangan
dengan bergudang-gudang kenangan kaum dan puak

Kau akan dikenang dalam kesan
kau akan dihidupkan pada ujaran ziarah
kau akan disebut lagi tanpa membuka kunci
saat kau memeluk sejarah insan dalam aneka warna

Baca juga: Lilin Pengharapan

Lalu sebutan baru lahir
bukan untuk dirimu sekarang
nama baptisannya berbeda
berhubung ia maju lagi satu tahun
namanya Tahun Baru.

Umi Nii Baki-Koro'oto, 2 Januari 2024

Baca juga: Panggung Dramaturgi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun