Aku duduk di sini
di  pelataran altar kudus-Mu
menghadap hadirat-Mu
memuji kemuliaan nama-Mu
mengagungkan kebesaran kuasa-Mu
menjunung tinggi kekudusan-Mu
Aku membawa diriku
isinya roh berbalut daging dan tulang
bergerak atas kehendak sendiri
walau sesungguhnya ada kesadaran semu
bahwa Engkau Sang Khalik mengkreasikan diriku
dalam tenunan khas di tangan-Mu
Aku ingat surat cinta-Mu
Kau kirimkan setiap saat
terletak di meja reot  nan peot
telah berderet surat-surat cinta-Mu itu
menjadi kitab kisah cinta umat-Mu
dan kisah kasih-Mu padaku jua
Aku membolak-balik surat-surat cinta-Mu
saat aku duduk di pelataran altar kudus-Mu
mencari benih cinta yang hidup 'kan kubawa
dan kutemukan dalam buku tua
ketika kaum melirik, membunyikan aksara-Mu
memaknai dengan rasa dari Roh-Mu
hingga kubawa pulang ke dalam hidupku.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 26 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H