Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan

6 Desember 2023   19:54 Diperbarui: 6 Desember 2023   19:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tangkapan Layar siaran Kompas TV

Perempuan

Perempuan...
Perempuan...
Perempuan...

Sempit pada mulanya alam dan cakrawalamu
ruang gerakmu terjepit di ketiak kaum penyanjung keperkasaan
denting kecil bunyi lafal keemasan hanya goresan tipis tak hirau
kamu perempuan dibelenggu tanpa daya dan gaya

Emansipasi ...
Emansipasi...
Emansipasi...

Lorong menuju kesetaraan gender
laki-laki bukanlah insan berkelas wahid superior
perempuan bukanlah insan kelas sub ordinat
bentang cakrawala terbuka di ujung lorong emansipasi

Wahai perempuan...


Saat kau mendapat ruang kesetaraan
Kau masih pula dietalasekan pada varian topik diskusi
kau sudah ada dalam pemberdayaan berkilau karsa
ataukah mungkin diperdayakan  dalam aksi gimik rasa

Teruslah bersuara lantang di bentangan langit
gaungkan nilai  kodratimu pada  lengkungan mayapada
pastikan kaummu naik tanpa gimik panjatan sosial
hari-harimu indah di lini kehidupan berkesetaraan

Baca juga: Gaung Amarah

Umi Nii Baki-Koro'oto, 6 Desember 2023

Heronimus Bani

Terinspirasi dari banyak forum diskusi di media televisi, salah satunya sebagaimana foto tangkapan layar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun