Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merenda Cinta pada Empat Anggota Tubuh Terlihat

30 Oktober 2023   17:32 Diperbarui: 30 Oktober 2023   17:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Merenda Cinta pada Empat Anggota Tubuh Terlihat


Bila mata melirik, mungkin sedang sipit di kesempitan
bila mata memandang, mungkin akan tajam menukik rasa
bila mata tertutup, mungkinkah rasa dialirkan?
Dalam nuasa bola mata berdansa dengan kelopak mata
cinta dimainkan hingga tangan-tangan saling menggenggam


ketika tangan menggenggam, jemari bersekutu
ketika lengan memeluk, telapak tangan alirkan desiran rasa
ketika bahu dibiarkan menjadi sandaran, nadi bergairah
ketika pinggang dan pinggul siap bersisian, cinta melukis ramah

 
saat telinga menempel di dinding bisu, desiran bayu berkabar
saat telinga dibisiki rindu berjubel, jantung bergetar kencang
saat telinga mendengar lafal romantis terucap, senyum segera dikulum


kini...
ketika kaki bergeser maju, ia membawa raga tiada sendiri
ketika kaki melangkah, nada orkestra keluarga menjadi tumpuan
ketika kaki dilipat, nada-nada doa, nasihat dan peringatan menggema
ketika kaki diselunjurkan, saat itu kenangan ada dalam mimpi

Adakah rindumu pada cintaku akan pupus?
Mari tautkan cinta kita tanpa pembatas rasa
agar kita melintasi lembah dan bukit rumah tangga
supaya kita melihat cahaya bahagia di ujung lorong waktu

Selamat menempuh hidup rumah tangga baru.

Puisi ini ditulis atas permintaan seorang sahabat. Sang Sahabat mengundang PA untuk menghadiri suatu resepsi pernikahan, namun PA tak dapat memenuhi undnagan berhubung pada saat yang sama, PA pun sedang membantu satu urusan pernikahan.

Maka, puisi ditulis, dikirimkan untuk dibacakan pada acara resepsi yang dimaksudkan oleh Sahabat PA itu... 

Kiriman puisi yang kemudian dibacakan, kiranya menginspirasi kerabat dan sahabat yang hadir pada resepsi pernikahan itu, terlebih pada pasangan kekasih yang menetapkan dan meneguhkan hati dalam cinta mereka untuk menjadi pasangan suami-isteri sah.

PA ~ Pemulung Aksara

Umi Nii Baki-Koro'oto, 30 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun