Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bila Aku Menangis

2 September 2023   15:55 Diperbarui: 2 September 2023   15:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangis di Kesunyian Rindu

Bila aku harus menangis,
bukankah karena kesedihan menamparku?
Bila aku harus meratap,
bukankah karena hatiku tersayat?
Bila aku harus meraung memanggil namamu,
bukankah karena kau pergi tanpa menoleh lagi?
Dan, kau tak sempat pula menitipkan pesan terakhir.

Kemarin..
aku melihat sorot matamu yang kosong
Aku menyaksikan senyuman terakhirmu.

Lalu ...
hari ini...
tanganmu melambai
di kesunyian rinduku

Selamat jalan, Sahabat

Buraen, 2 September 2023

Puisi ini ditulis pada saat upacara penguburan jenazah rekan guru yang meninggal dunia.

Ketika Pemandu Acara memberi ruang dan luang untuk menyampaikan rasa bela sungkawa mewakili kalangan guru, PA memanfaatkannya untuk membaca puisi yang ditulis itu.

Puisi ini biarlah disimpan di sini untuk kenangan pada rekan guru yang meninggal dalam usia 39 tahun 11 bulan.

Ia meninggalkan isteri dan seorang anak berumur 3 tahun, dan seorang calon bayi yang sedang dikandung isterinya.

Nekmese, 2 September 2023

PA ~ Pemulung Aksara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun