Acep Iwan Saidi berbicara pada tataran keilmuan Sastra. Sastra lisan pada mulanya kemudian menjadi tulisan setelah melalui kajian-kajian ilmiah yang sistematis. Maka, berpantun sebagai puisi lama polanya terikat, sementara puisi yang dibacakan oleh Butet menurut Acep Iwan Saidi lebih merupakan deklamasi.
Djarot Saiful Hidayat, salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan menyayangkan monolog Butet Kertaredjasa (sumber). Djarot mengatakan monolog itu kurang elok disampaikan pada puncak peringatan Haul Bung Karno. "Kalau sudah seperti itu, ya sebetulnya disampaikan di acara partai kita itu seperti itu tidak bagus lah. Tidak bagus. Kurang elok lah, kurang elok."
Sejumlah kritik disasarkan kepada Butet Kertaredjasa sesudah puisinya tiba di ruang publik.
Jadi suatu "selebrasi" sebagai hadiah atau kado pada mereka yang menyelenggarakan suatu hari sukacita tentu akan membuat penyelenggara acara merasakan kehormatan dan kemuliaannya. Pemilik sukacita akan merasakan aura sukacita itu terbawa keluar sesudah acara itu berakhir. Pemilik sukacita hendak memastikan bahwa para tamu akan kembali dengan cerita menarik, mengesankan dan inspirasitif hingga implemtatif.
Penyelenggara acara tidak mengharapkan kasak-kusuk, atau apa yang disebut sebagai grasa-grusu di tengah hingar-bingar suasana dan tahapan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2024 ini di Indonesia.
Hari Kelahiran Herodes Antipas menghadirkan "selebrasi" berupa kado kepala Yohanis Pembaptis.
Haul Bung Karno menyisakan diskusi di sekitar "selebrasi" puisi oleh Butet Kertaredjasa. Mari membacanya sebagaimana PA kutipkan (sumber)
Di sini semangat meneruskan
Di sana maunya perubahan
Itulah sebuah persaingan
Di sini menyebutnya banjir
Di sana menyebutnya air yang parkir
Begitulah kalau otaknya pandir
Pepes ikan dengan sambil terongÂ
sambil nikmat tambah daging gempal,Â
Orangnya diteropongÂ
KPK karena nyolong,
 eh lha kok koar koar mau dijegal
Jagian Pak Jokowi rambutnya putih,Â
Gigih bekerja sampai jungkir balik,Â
Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih,Â
jika kelak ada presiden hobinya kok menculik