Buku Surat na'ko abitan Koro'oto yang akan terbit dalam bulan Mei 2023 ini mendapat tanggapan positif dari Rektor Universitas Persatuan Guru 1945 NTT, David R. E. Selan, SE.,M.M. Saya tidak menyangka kalau beliau masih punya peluang yang cukup untuk membaca secara cepat karya tulis setebal kurang lebih 150-an halaman ini. Tanggapannya menjadi suatu motivasi bagi kami sebagai penulis.
Berikut ini tanggapan yang dikirimkan kepada Penerbit dan dilanjutkan kepada saya selaku salah satu penulis buku SnaK.
Refleksi keberadaan tema pengetahuan bertumbuh dari masa ke masa. Refleksi yang amat menarik pada buku yang berjudul Surat na'ko abitan Koro'oto, yang ditulis Bapak Heronimus Bani,S.Pd.,MM. Satu pesan dan harapan dari pendidik dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan kemajuan dan perkembangan teknologi digital yang intensitasnya tinggi, merupakan paradigma baru bagi proses kemajuan itu sendiri, Game online dan hal lainnya dapat menentukan karakter siswa/ peserta didik akhlak/moral, mental sangat berpengaruh terhadap pola/pengalaman termasuk permainan game online. Jika dedikatifnya akan terjadinya kesenangan anak-anak ke depan adalah penembakan/ peperangan dan lain- lain, maka buku ini menjawab tantangan tersebut.
Buku ini merupakan himpunan inspirasi dari kisah masa lampau, kini dan harapan masa depan dari satu komunitas kecil umat ber-Tuhan. Mereka sebut diri sebagai orang Koro,oto pada masanya yang berlangsung sampai saat ini. Dalam ziarah hidup ber-Tuhan mereka mengaku dan menjunjung Yesus Kristus sebagai Tuan, Tuhan dan Juruselamat. Dalam masa berziarah iman itu salah satu wujud kesaksian mereka yakni diterbitkannya buku renungan harian berjudul Surat na'ko abitin Koro,oto
Terinspirasi dari makanan ringannya saja disuguhkan di berbagai acara informal dan formal, yang dihabiskan hanya beberapa menit saja. Terbit untuk memenuhi kebutuhan membaca di beberapa saat saja, mati suri dan kini dihidupkan lagi dengan pendekatan himpunan artikel dan beberapa puisi.
Semoga buku ini bukan saja menginspirasi pembacanya, namun juga memotivasi upaya menggores rasa dari rahim kesederhanaan untuk dipertunjukan menjadi inspirasi baru pada sesame.
Tujuan dari artikel ini yakni mengangkat budaya penamaan sesuai konteks belaka. Bila jemaat-jemaat yang menggunakan nama bukan Bahasa Amarasi, bukan berarti mereka tidak kontekstual. Ebenhaezer, Hananial, Bokhim, Bethesda, Bet'El dan lain-lain tentu mempunyai latar piker yang konteksnya tepat untuk mereka. Ada tujuan kedua, yakni mengedukasi jemaat tentang pentingnya Bahasa daerah untuk dilestarikan, dengan cara pemanfaatannya pada berbagai moment percakapan, penamaan gedung atau tempat, nama orang, dan lain-lainnya
Ada alasan sebagai latar pikir orang di Koro'oto yang akan saya jelaskan sepintas di sini, kemudian hendak mengantarkannya sebagai keyakinan bahwa Roh Kudus telah mewahyukan, memberi inspirasi kepada para tokoh pada zamannya di Jemaat Koro'oto untuk memberi nama pada Jemaat ini sebagai satu kumpulan 14 orang-orang percaya, kumpulan orang-orang yang menjadi murid Kristus Yesus Tuhan
Buku ini proses terbitnya di Sukoharjo Jawa Tengah. Majelis Jemaat Pniel Tefneno' Koro'oto sedang menanti datangnya buku tersebut. Ada harapan untuk masa depan, kiranya dapat menerbitkan seri SnaK Â selama masih ada kemauan menulis baik oleh anggota Majelis Jemaat atau sumbangan dari mereka yang peduli akan dunia kepenulisan.
Dengan adanya tanggapan ini memberi harapan dan motivasi untuk memacu diri dalam dunia kepenulisan.