JUMAT YANG SATU INI, AGUNG?
Hari raya keagamaan kaum Nasrani tiba ritual dibangunkan
Mengingat dalam kenangan rasa pedih perih nan sedih
berefleksi menumbuhkan iman yang makin kokoh
kokoh pada kepemelukan ajaran dan dogma
Kristus Sang Junjungan benar-benar ada
Ia yang pada mulanya adalah Sabda
kini telah menjadi Manusia Sesungguhnya
Ia merasakan apa yang dirasakan umat manusia
Ia melayani pada segala strata kaum dan tanpa SARA
Segalam Kaum dan zaman akan terus berkisah
Di antaranya alam pun menjadi saksi
matahari tak rela memancarkan cahayanya
ia menutup matanya dengan kelopak awan tebal
mulut-mulut terkatup dan bibir-bibir gemetaran
manakala darah terus mengalir dari tubuh-Nya
kata-kata terbata namun jelas di telinga pendengar
Eloi, Eloi lamma sabakhtani,
ya Allahku, ya Tuhanku, mengapa Kautinggalkan Aku?
Ia menitipkan ibu pada saudara, dan saudara pada ibu
Ia berbicara dengan anggota penebar murka umat
Ia membawa seorang ke tempat mulia dan terhormat
Ia merasakan dan hendak melepas dahaga pada raga-Nya
Ia telah menyerahkan nyawa ke dalam tangan Tuhan-Nya
raga-Nya menjadi jasad yang tak dihancurkan tulang-tulang-Nya
raga tanpa nyawa dikafani dengan rasa kasih yang tulus
raga terkafani kafan terbaik ditempatkan pada kubur terbaik
Pemulung Aksara duduk di sini
dalam ruang refleksi Jumat yang satu ini, Jumat Agung
bersama kaum dalam duka iman percaya
tangis tak meledak
air mata tak tergenang
luruh rasa tumbuh dan kembang percaya
dengan menjadi surat Kristus yang hidup
SELAMAT MEMPERINGATI TRI HARI SUCI
KAMIS PUTIH, JUMAT AGUNG, MINGGU PASKAH
(Jumat, 7 April 2023)
Umi Nii Baki-Koro'oto, 8 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H